Kematian Tiga Raja Inggris Ini Ternyata Lebih Misterius Daripada yang Dibayangkan, Salah Satunya Ditemukan dalam Keadaan Leher Patah dan Terpisah dari Rombongan

K. Tatik Wardayati

Penulis

Kisah misteri siapakah pembunuh dua pangeran bersaudara ini di Menara London?
Kisah misteri siapakah pembunuh dua pangeran bersaudara ini di Menara London?

Intisari-Online.com – Membicarakan kerajaan Inggris seperti tidak ada habis-habisnya, termasuk monarki Inggris di masa lalu yang kaya dan bertingkat dalam hal kematian dan suksesi.

Beberapa dinasti bertahan selama berabad-abad, namun yang lain berakhir bahkan sebeum mereka memiliki kesempatan untuk memulai.

Dari Pertempuran Hastings hingga Pertempuran Bosworth, pembunuhan selalu menjadi hal yang berbahaya bagi raja yang berkuasa.

Namun, ada beberapa raja dari monarki Inggris yang kematiannya tidak jelas.

Entah kebetulan atau kejahatan yang sempurna, berikut ini tiga raja dari Monarki Inggris yang kematiannya lebih dari sedikit misterius.

1. Alexander III dari Skotlandia

Setelah kematian istri pertamanya dan kemudian ketiga anaknya, Alexander III berada di bawah tekanan besar untuk memiliki ahli waris laki-laki untuk menggantikan takhtanya.

Pada November 1285, Alexander menikahi istri keduanya.

Namun, kesempatan cinta kedua ini gagal karena hanya lima bulan kemudian Alexander menemui ajalnya yang tak terduga.

Setelah mengawasi pertemuan rekan-rekannya dan merayakan pernikahannya di Kastil Edinburg, Raja sangat ingin kembali malam itu ke Fife untuk mengunjungi istrinya pada waktu ulang tahunnya.

Para penasihatnya memohon padanya agar tidak pergi malam itu, tetapi Alexander tidak terpengaruh oleh badai malam dan nekat berangkat.

Dengan badai yang semakin besar, Alexander menyeberangi Firth dengan rombongannya dan dua pemandu setempat.

Meskipun banyak bangsawan dan pemandu dalam rombongannya, entah bagaimana Alexander terpisah dari rombongannya.

Baru pada siang keesokan harinya, tubuh Alexander ditemukan di tepi pantai dengan leher patah.

Ditemukan tanggul berbatu di dekat tubuhnya ditemukan, diyakin bahwa dalam kegelapan dan badai yang memperburuk kondisi, kuda raja kehilangan pijakan dan dia meninggal pada musim gugur berikutnya.

Yang terjadi selanjutnya adalah krisis suksesi yang serius di Skotlandia dan masa kerusuhan besar di seluruh negeri.

2. William II dari Inggris

William II adalah putra ketiga William Sang Penakluk dan naik takhta pada tahun 1087.

Meskipun sebenarnya sangat sedikit yang diketahui tentang keadaan seputar kematiannya, namun tindakan mereka yang terlibat setelah kecelakaan inilah yang menarik perhatian.

Setelah pergi berburu di New Forest pada suatu pagi di bulan Agustus, William tertembak di paru-parunya dengan panah oleh seorang anggota kelompok berburunya yang tidak disebutkan namanya.

Para bangsawan meninggalkan tubuh raja dan membiarkannya ditemukan oleh seorang petani yang lewat.

Sementara itu, saudara laki-laki William telah bergegas ke Winchester untuk mengamankan perbendaharaan kerajaan, dan kemudian ke London di mana ia dimahkotai dalam beberapa hari dan sebelum seorang Uskup Agung tiba.

Meskipun ada banyak spekulasi mengenai apakah kematian itu adalah pembunuhan atau bukan, namun tidak dapat disangkal bahwa kemungkinannya sama seperti kecelakaan berburu.

3. Edward V dari Inggris

Pemerintahan Edward V sangat singkat karena hanya berlangsung dari bulan April hingga Juni 1483.

Menggantikan ayahnya pada usia 12 tahun, Edward IV, Edward muda tidak pernah secara resmi dinobatkan sebagai Raja Inggris karena pemerintahan singkatnya sebagian besar dikendalikan oleh pamannya Duke of Gloucester.

Dipindahkan oleh pamannya ke Menara London tak lama setelah menggantikan takhta, Edward bergabung dengan adiknya.

Pada bulan Juni parlemen menyatakan bahwa Richard adalah raja yang sah, dan para pangeran muda selanjutnya dikurung di apartemen bagian dalam di menara.

Selama musim panas, anak-anak lelaki itu semakin jarang terlihat dan, akhirnya, menghilang dari pandangan publik sepenuhnya, melansir Sky History.

Namun, ditemukan tulang-tulang yang diduga milik kedua pangeran itu oleh para pembangun pada tahun 1647, ketika mereka sednag membangun kembali sebuah tangga di dalam Menara.

Pemeriksaan selanjutnya pada tahun 1930-an mengungkapkan bahwa tulang-tulang itu adalah kerangka tidak lengkap yang telah bercampur dengan tulang-tulang binatang.

Kebingungan ini telah menyebabkan perdebatan serius mengenai apakah tulang-tulang itu memang milik para pangeran, dan apa sebenarnya yang terjadi pada mereka begitu mereka menghilang.

Teori seputar kematian mereka meliputi: mereka dibunuh oleh paman mereka untuk menghilangkan kemungkinan mereka menantang klaimnya atas takhta; anak laki-laki meninggal karena penyakit misterius dan suksesi Richard adalah upaya untuk menutupinya; atau mereka dipindahkan dan menjalani kehidupan mereka di luar istana kerajaan.

Baca Juga: Seperti Halnya Raja Henry VIII, Inilah ‘Pewaris Cadangan’ yang Tidak Pernah Dilahirkan untuk Memerintah, Tetapi Ditakdirkan Jadi Penguasa, Perselingkuhan Jadi Salah Satu Sebab Naik atau Turun Takhta

Baca Juga: Bak Anne Boleyn ‘Gundik’ Raja Inggris Henry VIII, Inilah Kisah Permaisuri Nala, Istri Kaisar Terkenal yang Terikat Bukan Karena Hasrat, Namun Tiba-tiba Dibenci oleh Kaisar, Apa Penyebabnya?

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait