Find Us On Social Media :

Seperti Halnya Raja Henry VIII, Inilah ‘Pewaris Cadangan’ yang Tidak Pernah Dilahirkan untuk Memerintah, Tetapi Ditakdirkan Jadi Penguasa, Perselingkuhan Jadi Salah Satu Sebab Naik atau Turun Takhta

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 10 Juni 2022 | 10:00 WIB

Henry VIII, tidak seharusnya menjadi Raja Inggris.

Intisari-Online.com – Garis suksesi sebenarnya adalah garis yang kaku, dengan kehidupan yang begitu tidak terduga.

Maka kesempatan terbaik bagi seorang raja untuk mengamankan warisan mereka adalah dengan memiliki ahli waris, sekaligus cadangan.

Terlepas dari aturan yang jelas dan terdefinisi dengan baik  untuk suksesi kerjaan, garis sebenarnya dalam sejarah Inggris sama sekali tidak lurus.

Hak ilahi raja tidak melindungi raja yang ditakdirkan dari perang, penyakit, konspirasi, dan skandal.

Berikut ini adalah lima yang disebut sebagai ‘pewaris cadangan’ yang tidak dilahirkan untuk memerintah, tetapi ditakdirkan untuk memerintah.

1. Henry I

Pada 1066, William Sang Penakluk melepaskan mahkota dari Harald Godwinson pada Pertempuran Hastings dan mendirikan dinasti Norman di Kepulauan Inggris.

Pemerintahannya merevolusi lanskap Inggris, hal yang sama tidak dapat dikatakan tentang ahli warisanya.

Didokumentasikan dengan baik, ternyata keempat putra William tidak akur, dan William harus memecahkan sendiri salah satu dari pertengkaran mereka.

Putra tertua William, Robert, saat diangkat menjadi Adipati Normandia, tidak naik takhta setelah kematian ayahnya.

Sebaliknya, pemerintahan jatuh ke putra ketiga, William II.

Ketika bencana melanda William II terbunuh dalam kecelakaan berburu yang mencurigakan di New Forest, lokasi yang sama dengan kakaknya Richard yang meninggal beberapa tahun sebelumnya.