Penulis
Intisari-Online.com – Membaca buku sejarah, maka Anda pasti mengetahui Raja Inggris Henry VIII yang memiliki banyak perempuan di sekelilingnya.
Raja Henry VIII dikenal karena perselingkuhannya dan segala aktivitasnya.
Selama ini mungkin Anda pernah mengenal salah satu ‘gundik’ Raja Henry VIII, yang sangat disayanginnya, yaitu Anne Boleyn.
Kini ada lagi satu wanita yang memiliki nama keluarga Boleyn, berhubungan dengan Raja Henry VIII.
Siapa dia?
Adalah Mary Boleyn yang tidak pernah mencapai posisi tinggi seperti saudara perempuannya selama hidupnya, namun dia tampak puas dengan perannya yang lebih rendah.
Mary Boleyn merupakan anak tertua dari Thomas Boleyn dan Elizabeth Howard.
Dia adalah cicit dari Geoffrey Boleyn, yang akhirnya naik ke posisi Lord Mayor of London.
Ayahnya, Thomas, menghabiskan kariernya sebagai diplomat asing yang berarti bahwa, Mary dan Anne, menghabiskan sebagian tahun-tahun pembentukan mereka tumbuh di luar negeri.
Penerimaan Mary atas posisi pelayan kehormatan yang diberikan oleh adik perempuan Henry VIII membawanya ke Prancis, membuatnya berhubungan dengan Raja Francis.
Desas- desus yang beredar setelah pertemuan ini tampaknya tidak menghalangi kehidupan sosial Mary dan mungkin telah membawanya ke perhatian mata Henry VIII yang berkeliaran bertahun-tahun kemudian.
Ayahnya mampu mengamankan posisi sebagai pelayan kehormatan Ratu Cacherine dari Aragon untuknya.
Karena inilah Mary bertemu suami pertamanya, William Carey, yang adalah seorang pria terhormat di Kamar Penasihat Raja, sehingga memudahkan Henry dan Mary bertemu secara diam-diam.
Beberapa sejarawan mengklaim itu hal yang biasa, sementara yang lain mengatakan itu sangat rahasia.
Tetapi ini menjadi pertanyaan tentang asal-usul anak Mary, tidak diketahui apakah kedua anaknya adalah anak kandung suaminya atau apakah mereka adalah produk dari selingkuhannya dengan Raja Henry.
Tidak masalah karena William Carey meninggal sekitar 3 tahun setelah anak terakhir Mary lahir.
Meski juga masih terdapat tanya tentang urutan kelahiran anak-anak Mary, bebreapa mengatakan bahwa putrinya, Catherine, lahir pertama pada tahun 1524, sementara yang lain mengatakan bahwa Henry lahir pertama pada tahun 1525 atau 1526.
Namun, tidak ada yang bisa mengatakan secara pasti kapan Mary Boleyn dan Raja Henry VIII berselingkuh , karena disebut bahwa Henry lahir pertama pada tahun 1526.
Lalu kapan Raja Henry VIII bertemu dengan adik Mary, Anne Boleyn?
Mungkin karena perselingkuhannya dengan Mary, mata Henry VIII juga mengembara melihat sekilas adik perempuannya, Anne.
Anne bebas untuk dirayu karena dua kisah cinta sebelumnya gagal, apalagi dia jauh lebih ambisius daripada Mary dan bisa mencontoh Mary sebagai motivasi untuk menggantikan istri Henry VIII saat itu, Ratu Catherine.
Selama waktu ini, sulit untuk mengatakan bagaimana kedua bersaudara itu berhubungan satu sama lain, karena tidak ada catatan tentang interaksi pribadi mereka.
Kemungkinan mereka saling berbicara dan Mary memberikan beberapa pandangan tentang cara memanipulasi Henry VIII.
Tuntutan Anne Boleyn agar Henry VIII menceraikan istrinya dan menjadikannya Ratu, menyebabkan skandal Henry VIII dengan Gereja Katolik Roma.
Anne juga yang membimbing Henry untuk membentuk Gereja Inggris.
Sementara, Mary tidak pernah menunjukkan kecerdasan, rencana, atau keberanian seperti adiknya itu.
Tampaknya aneh ketika Anne menerima tujuannya dan menjadi Ratu pada tahun 1533, lalu ayahnya diangkat menjadi Earl of Wiltshire, dan saudara laki-lakinya, George, diangkat menjadi Viscount Rochford.
Tetapi bagi Mary, tidak ada penghargaan seperti itu yang diberikan, melansir Ancient Pages.
Henry VIII rupanya agak murahan dalam hal memperlakukan mantan gundiknya dengan baik.
Mary pun tidak ada upaya untuk menemukan suami lain untuk merawatnya saat dia semakin tua, sehingga Mary mengubah situasi dengan semaunya sendiri.
Lalu, dikatakan bahwa Mary jatuh cinta dengan seorang pria muda yang tidak memiliki tanah dan tidak punya uang, tetapi merupakan bagian dari istana Henry VIII.
Mary dilarang dari istana oleh adik perempuannya, orangtuanya memotongnya, dan dia menerima sedikit bantuan dari orang lain, bahkan harus memohon bantuan kepada Sekretaris Cromwell.
Dalam satu surat, Mary menjelaskan bahwa menerima bantuan bukanlah prioritas baginya, dia menulis bahwa lebih suka mengemis dan bersama suaminya daripada menjadi Ratu.
Dia juga menulis bahwa dia merasa suaminya tidak akan pergi jika diberi kesempatan untuk menjadi raja.
Dengan kata lain, dia menikah karena cinta, dicintai dan dia puas dan bahagia, kehidupan bersama mungkin membuat mereka tetap aman.
Kehidupan baru Mary membawanya menjauh dari istana dan intriknya, pernikahannya yang dibilang memalukan telah menyelamatkannya dari nasib adik perempuannya Anne dan adik laki-lakinya, George.
Kedua adiknya itu dieksekusi karena peran mereka dalam kehidupan Henry VIII.
Orangtua Mary juga meninggal pada waktu yang hampir bersamaan.
Uang saku Mary mungkin dipotong ketika dia menikahi Stafford muda, tetapi dia tidak terputus dari menerima warisan apa pun ketika orangtuanya meninggal.
Dia mewarisi tanah Boleyn di Essex dan hidup nyaman sampai kematiannya pada tahun 1543.
Untuk semua ambisi yang mendorong orangtua, adik perempuan dan laki-lakinya, Marylah satu-satunya yang meninggalkan Boleyn dengan warisannya.
Anak-anaknya kemudian disukai oleh Elizabeth I dan mencapai posisi tinggi di istana.
Mary mungkin seorang gundik, tetapi dia tampaknya menjadi salah satu keluarga Boleyn yang bijaksana, dia memegang kunci umur panjang dan kehormatan Boleyn.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari