Penulis
Intisari-Online.com –Ini adalah kisah Lady Margaret Beaufort, yang merupakan ibunda dari Raja Henry VII, Raja Inggris.
Margaret Beaufort lahir di Bletshoe di Bedfordshire pada tahun 1441 sebagai putri tunggal dan pewaris John Beuufort, Adipati Somerset pertama, cucu John dari Gaunt, Adipati Lancaster dan cicit Edward III.
Ibunya adalah Margaret Beauchamp.
Sayang, ayahnya meninggal ketika dia baru berusia tiga tahun dan dia dibesarkan oleh ibunya dengan penuh perhatian dan pengabdian.
Ketika masih sangat muda, dia menikah dengan Edmund Tudor, Earl of Richmond, dengannya nanti dia memiliki seorang putra bernama Henry yang akan menjadi Henry VII, Raja Inggris.
Edmund meninggal setelah kelahiran putra mereka, meninggalkan Margaret seorang janda dengan bayi berusia lima belas minggu untuk dirawat.
Pada tahun 1459 Margaret menikah dengan Lord Henry Stafford, yang merupakan sepupunya dari pihak ayah dan ibunya, setelah ditelusuri akarnya hingga Henry III.
Mereka menikah selama 23 tahun, tetapi tidak memiliki anak.
Suami ketiganya adalah Earl of Derby yang meninggal pada tahun 1504.
Lady Beufort adalah seorang wanita yang taat dalam model kesalehan dan pengabdiannya.
Dia terkenal karena kebajikan dan tindakan amal, meskipun hidupnya sedikit diwarnai dengan asketisme.
Dia bangun jam lima pagi dan dari jam itu sampai sekitar jam sepuluh pagi dia menghabiskan waktunya dalam doa dan meditasi.
Di rumahnya, dia terus-menerus memelihara dua belas orang miskin, yang diberinya makanan dan pakaian.
Dia juga memberikan dirinya kepada mereka yang kurang beruntung.
Meskipun dia adalah ibu dari seorang raja, Margaret sering ditemukan membalut luka pengemis terendah dna mengobatinya dengan keterampilan pengobatannya.
Selain tindakan amal pribadinya dan hadiahnya untuk rumah ibadah, dia adalah pelindung pembelajaran yang murah hati, menyumbangkan banyak uang untuk rumah amalnya.
Dia mendirikan Readership in the Divinity di Oxford dan Cambridge.
Dua kuliah umum dalam keilahian dilembagakan oleh Lady Beufort, satu di kedua perguruan tinggi, dan kemurahan hatinya itu untuk Rumah Tuhan di Cambridge, yang didirikan kembali sebagai Perguruan Tinggi Kristus dengan dananya.
Dia juga menyediakan dana untuk pendirian St. John’s College.
Dia menjadi ibu bagi para mahasiswa dari kedua universitas dan pelindung bagi semua orang terpelajar di Inggris.
Sejarawan memuji kualitas dan kebajikannya yang luar biasa, hanya ada beberapa hal yang perlu dikritik tentang hidupnya, yang sebenarnya hanyalah kesalahan pada zaman di mana dia hidup.
Imannya yang teguh dan kokoh menghasilkan buah yang alami dan bermanfaat dalam perbuatan kebajikan.
Margaret Beaufort meninggal pada tahun 1509.
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari