Melalui grup itulah ia bertemu dengan Arifin C. Noer.
Sempat menjadi dokter di Cilacap, Jawa Tengah, setelah menetap di Jakarta, Amoroso Katamsi bertemu lagi dengan Arifin C. Noer.
Karena aktif di atas panggung teater bersama kelompok Teater Kecil pimpinan Arifin C. Noer dan tampil di layar lebar sejak bemain dalam film Menanti Kelahiran (1976), ia dikenal secara luas sebagai seorang perwira militer yang aktif berteater.
Saat Arifin C. Noer membuat film Pengkhianatan G30S/PKI, ia pun terpilih memerankan tokoh Soeharto.
Ia tak main-main dalam memerankan tokoh tersebut.
Dalam mempersiapkan diri, ia pun berkesempatan sehari bersama Soeharto di peternakan Tapos, Bogor, Jawa Barat.
Observasi dilakukan sedetail mungkin agar bisa memerankan Soeharto sebaik-baiknya.
Kerja kerasnya tak mengkhianati. Amoroso dua kali masuk nominasi FFI, sebagai aktor utama dalam Serangan Fajar (1981) pada Festival Film Indonesia 1982, dan sebagai aktor utama dalam Pengkhianatan G30S/PKI (1983) pada Festival Film Indonesia 1984.
Dia pun diangkat menjadi direktur Perusahaan Film Negara pada tahun 1990 oleh Presiden Soeharto. Ini menjadi jabatan yang diembannya selama delapan tahun.
Amoroso juga pernah menjadi Sekretaris Dewan Juri Film Cerita pada Festival Film Indonesia 1990 sampai dengan tahun Festival Film Indonesia 1992, menjadi Ketua Dewan Juri Sinetron Cerita pada Festival Sinetron Indonesia 1995.
Ia pensiun dari Angkatan Laut dengan pangkat terakhir Laksamana Pertama.
Tidak pernah kehilangan kesibukan, di ranah pendidikan, ia dipercaya menjadi Pembantu Rektor Institut Kesenian Jakarta dan Universitas Islam As-Syafiiyah.
Sementara itu, di ranah kedokteran ia ditunjuk sebuah rumah sakit di Cilacap, Jawa Tengah, dan membuat grup teater yang latihannya Subuh karena malam hari buka praktek dokter.
Ia juga sempat menjadi pengurus teras Gerakan Kwartir Nasional Pramuka.
Setelah merasa kehilangan kesibukan dengan berakhirnya tugasnya di ke-Pramuka-an, waktunya kemudian diisi dengan sesekali syuting sinetron.
Beberapa sinentron yang pernah dibintanginya, yaitu Si Doel Anak Sekolahan (1997), Hidayah (2005), Di Atas Sajadah Cinta (2006), Hingga Akhir Waktu (2008), Anak Durhaka (2015), Tukang Bubur Naik Haji (2013), Orang-Orang Kampung Duku (2017), dan Tuhan Beri Kami Cinta (2017).
Amoroso mengembuskan napas terakhir pada Selasa (17/4/2018), setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Itulah kisah dan profil pemeran Mayjend Soeharto dalam film G30S PKI 'Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI'.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR