Realisasi aksi pemberontakan PKI dilaksanakan pada tahun 1926-1927.
Dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, aksi pemberontakan PKI berawal di Jakarta dan Tangerang pada tanggal 12 November 1926.
Di Jakarta, PKI bergerak menyerang polisi Belanda dan merusak sambungan telepon untuk memutus komunikasi.
Setelah itu, PKI bergerak menuju penjara Glodok untuk membuat kerusuhan dan membebaskan beberapa tahanan.
Pemberontakan PKI pada tahun 1926 meluas hingga ke karisidenan Banten, Bandung, Priangan Timur, Surakarta, Kediri, Banyumas, Pekalongan, dan Kedu.
Pola pemberontakan di daerah-daerah tersebut hampir sama dengan pola pemberontakan PKI di Jakarta.
Pada tahun 1927, pemberontakan PKI meluas hingga ke pulau Sumatera. Pusat pemberontakan PKI di Sumatera berlangsung di Sawah Lunto, Sumatera Barat.
Pemberontakan PKI pada tahun 1926-1927 mengalami kegagalan. Belanda pun melakukan penangkapan massal, pemenjaraan, pembunuhan, dan pembuangan terhadap anggota PKI.
Pada akhirnya, PKI mengalami kehancuran dan seluruh gerakan revolusioner radikal Indonesia dibekukan oleh pemerintah kolonial Belanda.
Dibubarkannya PKI
Sebelum tragedi 30 September 1965, PKI sendiri pernah terlibat dalam pemberontakan besar Indonesia, yaitu Pemberontakan PKI Madiun.
Untuk menghentikan Pemberontakan PKI Madiun 1948, Kolonel AH Nasution melakukan operasi penumpasan pada 20 September 1948.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR