4. Raja George II, memerintah tahun 1727 - 1760
Raja George II meninggal tak lama setelah dia ditemukan pingsan di lantai kamarnya di Istana Kensington pada tahun 1760 pada usia 76 tahun.
Jenazah raja didampingi melalui jalan-jalan London oleh dua belas Yeoman of the Guard, pengawal raja Inggris, sebelum dimakamkan di lemari besi baru yang telah dibangunnya di Westminster Abbey.
Peti matinya diletakkan di samping istri tercintanya, Caroline. Atas instruksi George, sisi kedua peti mati dilepas sehingga jenazah mereka bisa dihubungkan.
5. Raja George III, memerintah tahun 1760 - 1820
Melansir Sky History, Raja George III yang sudah tua dan menderita demensia meninggal karena radang paru-paru di Kastil Windsor pada 29 Januari 1820 pada usia 81 tahun.
Jenazah George disemayamkan di Apartemen Kerajaan Windsor selama dua hari, dengan publik diizinkan untuk melihat peti matinya.
Jenazah George kemudian dibawa dalam prosesi ke Kapel St. George di Windsor, yaitu tempat peristirahatan terakhir bagi beberapa raja dan ratu paling terkenal di negara itu, seperti Henry VIII, Alfred the Great, dan Charles I.
6. Raja George IV, memerintah tahun 1820 - 1830
Raja George IV menderita kesehatan yang semakin buruk di kemudian hari, sebagian besar karena gaya hidupnya yang mewah.
Buta di satu mata, diberi laudanum (campuran opium dan alkohol) untuk menghilangkan rasa sakit kandung kemih yang menyiksa, raja yang tidak populer itu meninggal pada pagi hari tanggal 26 Juni 1830 di Kastil Windsor pada usia 67 tahun.
Tubuh George ditempatkan di peti mati kayu mahoni berlapis timah dan disemayamkan di Royal Apartments selama dua hari.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR