Intisari-Online.com – Seperti kebanyakan orang di timur laut, Laura Secord memiliki keluarga dan teman-teman yang ikut dalam perang.
Ayahnya bertarung melawan dengan para penjajah melawan Inggris dalam Revolusi Amerika, tetapi setelah perang pindah ke Kanada Atas.
Sesampainya di sana, dia bertemu James Secord, dan mereka menikah pada tahun 1797, lalu menetap di St. Davids kemudian Queenston.
Ketika pecah perang tahun 1812, James Secord bergabung dengan Inggris di miliki Lincold ke-1 di bawah Isaac Brock.
Dia terluka parah di pertempuran Queenston Heights setelah membantu membawa tubuh komandannya menjauh dari lapangan perang setelah kematiannya.
Laura membawa pulang suaminya untuk merawatnya.
Pada tanggal 27 Mei 1813, pasukan Amerika menangkap Fort George dan Semenanjung Niagara jatuh ke tangan Amerika.
Pada bulan Juni, sejumlah tentara Amerika ditempatkan di rumah Secord.
Saat ditempatkan di rumah Secord itulah Laura mendengar informasi penting yang direncanakan orang Amerika untuk mengejutkan garnisun Inggris di Bendungan Beaver.
Laura memutuskan untuk memperingatkan garnisun dan memulai perjalanannya yang berbahaya keesokan paginya.
Garnisun itu jauhnya hanya 19,3 km, tetapi dia mengambil jalan yang berkelok-kelon yang membawanya melewati St. Davids dan Shipman’s Corners, sekarang St. Catharines.
Keponakannya Elizabeth bergabung dengannya di tengah jalan, tetapi karena kelelahan dia kembali pulang.
Setelah berjalan 32 km, dia datang secara tak terduga melintasi perkemahan Mohawk.
Mohawk merupakan sekutu Inggris dan kepala suku membawanya ke Letnan James Fitzgibbon, yang memimpin pasukan di Bendungan Beaver.
Karena informasinya itu, Amerika diserang dengan baik di Pertempuran Bendungan Beaver pada 24 Juni 1813.
Sayangnya, kontribusi Laura terhadap kemenangan tentara Inggris itu tidak diakui sampai tahun 1860 ketika Pangeran Wales mendengar kisahnya saat bepergian ke Kanada.
Laura berusia delapan puluh lima tahun dan hidup dalam kemiskinan setelah kematian suaminya.
Penghargaan £100 adalah satu-satunya penghargaan yang dia terima selama hidupnya.
Sekarang, dia diabadikan di beberapa monumen dengan payudara besar di atas batu nisannya.
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari