Bagaimana Penduduk Madinah Menyambut Kedatangan Nabi Muhammad?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Begitulah artikel tentang bagaimana penduduk Madinah menyambut kedatangan Nabi Muhammad? Semoga bermanfaat (Wikipedia Commons)
Begitulah artikel tentang bagaimana penduduk Madinah menyambut kedatangan Nabi Muhammad? Semoga bermanfaat (Wikipedia Commons)

Artikel ini tentang bagaimana penduduk Madinah menyambut kedatangan Nabi Muhammad? Semoga bermanfaat.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Madinah berbeda dibanding tempat-tempat lain yang menjadi tujuan hijrah Nabi Muhammad. Sebelum memutuskan hijrah ke kota kelahiran sang ibu, Nabi lebih dulu pergi ke Habasyah dan Thaif.

Memang bagaimana penduduk Madinah menyambut kedatangan Nabi Muhammad?

Dalam buku Cerita Al-quran yang ditulis M. Zaenal Abidin, disebutkan bahwa kedatangan Rasulullah Nabi Muhammad ke Kota Madinah disambut dengan penuh sukacita dan kegembiraan yang tampak dari wajah kaum Anshar dan kaum Muhajirin.

Ketika itu penduduk Madinah (yang dikenal sebagai Kaum Anshar) berbaur menjadi satu untuk menyambut kedatangan Nabi dan para sahabatnya dari Mekkah (Kaum Muhajirin). Penduduk Madinah menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW yang tiba dari perjalanan hijrahnya dengan mengumandangkan shalawat.

Sebelumnya, kota ini bernama Yatsrib, tapi setelah kedatangan Nabi diubah menjadi Madinah (madinatunnabi alias Kota Nabi). Ada juga yang menyebutnya sebagaiMadinah Munawwarah yang berarti kota yang bersinar.

Dulunya bernama Yatsrib

Sebelum Islam datang dan berkembang, Kota Madinah dikenal sebagai KotaYatsrib, yang saat itu dikenal sebagai kota pusat perdagangan.

Ada yang berpendapat bahwa Yatsrib berasal dari bahasa Ibrani atau Aram. Namun, pendapat lain menyatakan kalau nama tersebut adalah sebutan bagi masyarakat Arab selatan.

Versi lain juga ada yang mengatakan bahwa Yatsrib berasal dari seorang keturunan Bani Ubail (sekelompok pengikut Ubail) yang bernama Yatsrib bin Qaniyah bin Mikhail bin Aram bin Ubail bin Ush bin Aram bin Sam bin Nuh.

Sosok Yatsrib diduga merupakan orang pertama yang datang ke daerah tersebut, yang kemudian namanya digunakan sebagai nama kota. Menurut praduga para ahli, Yatsrib tinggal di kota tersebut hingga mereka diusir oleh pendatang yang disebut-sebut dengan nama Kaum Amalik.

Kaum Amalik merupakan keturunan dari Imlik bin Lodz bin Sam bin Nuh yang dianggap sebagai salah satu kabilah Arab paling awal. Nama Kota Yatsrib disebut dalam Al-Qur'an Surat Yusuf (12): 92, sedangkan nama Madinah disebut dalam Surat al-Ahzab (33): 13 dan al-Taubah (9):101 dan 120.

Sebelum Yatsrib dikuasai oleh masyarakat Arab Islam, penduduk di sana terdiri dari dua suku yang dominan, yaitu Arab dan Yahudi. Kedua bangsa ini datang ke Yatsrib ketika Kaum Amalik sudah punah.

Suku-suku Yahudi ternama yang ada di sana ialah Bani Quraizah, Bani Nadir, dan Bani Qunaiqa. Mereka membangun pemukiman, pusat-pusat kegiatan ekonomi, dan benteng pertahanan untuk melindungi diri dari serangan suku Nomad di sekitar Yatsrib.

Atas usaha keras mereka, Yatsrib berubah menjadi kota penting. Sementara itu, penduduk Arab yang berasal dari wilayah selatan berpindah ke Yatsrib setelah Bendungan Maarib milik mereka jebol.

Sayangnya, kedatangan penduduk Arab ke Yatsrib tidak disambut dengan baik oleh suku-suku yang ada di sana. Masing-masing dari suku tersebut dipimpin oleh kepala suku yang mementingkan sukunya sendiri, sehingga suku Yatsrib dianggap tidak mengenal persatuan.

Akibatnya, tidak jarang terjadi ketegangan antara masyarakat Yahudi Yatsrib dengan penduduk Arab. Ketegangan antara suku Yahudi Yatsrib dengan penduduk Arab berlangsung sejak 610 M hingga 620 M, dan peperangan pun kerap terjadi.

Lambat laun,penduduk Arab pun sadar bahwa sebenarnya peperangan ini hanya akan membawa kerugian bagi mereka. Alhasil, suku Arab yaitu suku Aus dan Khazraj bersatu di bawah kepemimpinan Abdullah bin Muhammad.

Tahun 621 M, sebanyak sepuluh orang suku Khazraj dan dua orang suku Aus menemui Nabi di Mekkah untuk menyatakan diri masuk Islam. Pernyataan diri mereka untuk masuk Islam pun membuat Nabi memutuskan hijrah ke Yatsrib pada 622 M.

Setelah Nabi hijrah ke Yatsri, kota Yatsrib pun diubah namanya menjadi al-Madinah al-Munawwarah yang berarti kota yang bercahaya.

Begitulah artikel tentangbagaimana penduduk Madinah menyambut kedatangan Nabi Muhammad? Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait