Find Us On Social Media :

Digambarkan Sebagai Nyonya yang ‘Kelaparan’ Seks, Inilah Kisah La Malinche, Pahlawan Wanita yang Difitnah, Dianggap Khianati Rakyat dan Serahkan Meksiko ke Spanyol

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 23 Agustus 2022 | 11:05 WIB

La Malinche dan Cortes.

Intisari-Online.com – Malinalli, Malintzin, Dona Maria atau La Malinche, itulah sebutan nama untuk seorang wanita yang lahir di masa yang bergejolak.

Dia lahir antara tahun 1496 dan 1501 di daerah antara Aztec memerintah Lembah Meksiko dan negara bagian Maya di Semenanjung Yucatan.

Dia merupakan anggota keluarga bangsawan karena ayahnya adalah seorang kepala suku.

Sayangnya, dia meninggal ketika Malintzin masih sangat muda atas desakan suami barunya,  ibu Malintzin menjualnya sebagai budak.

Bernal Diaz del Castillo dalam bukunya The Discovery and Conquest of Mexico melaporkan bahwa keluarga memalsukan kematian gadis muda itu setelah kelahiran saudara tirinya ke desa untuk alasan ketidakhadirannya.

Setelah berpindah tangan beberapa kali, Malinche berakhir di Tabasco sebagai budak Cacique, kepala militer daerah tersebut.

Dia kemudian diberikan kepada Hernan Cortes sebagai hadiah sebagai Spanyol mengalahkan Maya dalam pertempuran, dan mengubah hidupnya.

Bernal Diaz del Castillo terpesona dengan kecerdasan dan kecantikan wanita muda itu, memanggilnya Marina versi Spanyol dari namanya.

Lebih penting lagi, Malintzin bisa berbicara bahasa Nahuatl dan Maya, yang membuatnya menjadi penerjemah yang penting.

Seorang pendeta di pesta itu berbicara bahasa Maya, tetapi tidak ada yang berbicara bahasa Nahuatl, yang merupakan bahasa umum di Meksiko tengah pada saat itu.

Dia menjadi bagian integral dari pesta, Malintzin sering digambarkan di sebelah Cortes dalam gambar Aztec pada saat itu.

Kepentingannya adalah yang terpenting karena Cortes tidak akan bisa berkomunikasi dengan Moctezuma sama sekali jika bukan karena Malintzin.