Sayang, rencana pemeriksaan tersebut kandas seiring dengan ditolaknya undangan yang dikirim oleh TPF kepada AM Hendropriyono.
Sosok AM Hendropriyono sendiri ikut diduga menjadi tersangka terkait dengan posisinya saat itu sebagai Kepala BIN, sebuah lembaga yang dianggap menginisiasi pembunuhan Munir.
Apalagi, sejumlah fakta persidangan menyebut adanya dugaan keterlibatan petinggi BIN dalam kasus tersebut.
Namun, hingga akhir persidangan dan kasus ini dianggap kedaluarsa, tidak ada satu pun petinggi BIN yang dijatuhi hukuman.
Balas Jasa Megawati
Keberadaan AM Hendropriyono di pucuk pimpinan tertinggi BIN pada periode 2001 hingga 2004 sendiri tidak lepas dari sosok Megawati.
Sebab, di periode itulah Megawati menjadi orang nomor satu di Indonesia usai menggantikan Gus Dur.
Muchdi PR yang juga terseret kasus pembunuhan Munir, ditunjuk jadi Deputi V BIN atas arahan Megawati.
Lalu, apa alasan Megawati menunjuk Hendropriyono sebagai orang nomor satu di BIN?
Meski tidak ada penjelasan khusus, banyak yang menduga hal ini terkait dengan pengalaman Hendropriyono sebagai Direktur D Badan Intelijen Strategis (BAIS) BAIS dan Direktur A BAIS ABRI.
Namun, beberapa pihak lainnya justru meyakini bahwa penunjukkan tersebut terkait dengan jasa besar Hendropriyono dalam 'mengamankan' jalan Megawati menjadi ketua umum PDI.
KOMENTAR