Intisari-Online.com – Beberapa waktu belakangan ini tengah ramai menjadi sorotan publik mengenai hacker atau peretas Bjorka.
Hacker Bjorka mengklaim bahwa dia berhasil meretas sejumlah data rahasia, mulai dari surat rahasia Presiden hingga Badan Intelijen Negara (BIN).
Setelah sebelumnya mengklaim telah membocorkan data SIM Card, kini sebanyak 679.180 surat dan dokumen rahasia Presiden RI telah dibocorkan hacker Bjorka.
Bahkan kini, hacker Bjorka mengklaim telah membongkar sosok dalang di balik pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib.
Bjorka bahkan mengklaim orang tersebut adalah Muchdi Purwopranjono dan dia kembali melakukan doxing.
Delapan belas tahun berlalu sejak 7 September 2004, ketika Munir menjadi korban pembunuhan di dalam pesawat, hingga kini kasus tersebut masih belum menemukan titik terang.
Kasus pria yang semasa hidupnya menjadi pejuang HAM di Indonesia itu bahkan hampir terlupakan.
Mengutip dari Tribunnews Wiki, Munir Said Thalib adalah pria Malang yang lahir pada 8 Desember 1965.
Ayahnya meninggal ketika dia duduk di bangku kelas 6 SD, sehingga Munir membantu kakaknya, Muhfid Said Thalib, berjualan sepatu dan sandal di Pasar Batu, Malang, Jawa Timur.
Setelah menyelesaikan SMA, dia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, dan menjadi seorang aktivis semasa kuliah.
Pengalamannya saat kuliah inilah yang mendorongnya menjadi pembela Hak Asasi Manusia (HAM), dan ini pulalah yang membawanya pada akhir hidupnya.
Berikut ini beberapa fakta mengenai pembunuhan Munir.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR