Hal itu, dilakukan Kuat Ma'ruf setelah Brigadir J turun dari lantai atas.
Menurutnya, Kuat menemui Putri untuk diperintahkan menginformasikan peristiwa dugaan pelecehan seksual kepada suaminya Ferdy Sambo.
"Dalam pengakuan yang mereka berikan, setelah Brigadir J turun, Kuat menemui Putri Candrawathi, dan tanya apa yang terjadi," kata Taufan.
"Kemudian dia diminta melakukan sesuatu, termasuk menemui suaminya. Kemudian memanggil lagi almarhum Yosua untuk naik ke atas," paparnya.
Taufan mengatakan, Kuat sempat marah pada Brigadir J ketika itu, bahkan sempat mengancam Brigadir J dengan pisau.
"Kalau dilihat dari kontruksi, Kuat mengancam dengan pisau, kan dia marah," katanya.
Hal ini juga dibenarkan oleh Kuat ketika merekonstruksikan agedan pembunuhan tersebut.
Seperti diketahui, Timsus Polri telah menyelesaikan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di TKP, dua rumah Ferdy Sambo.
Proses Rekonstruksi tersebut berlangsung selama 7,5 jam mulai pukul 09.00 pada Selasa (30/8).
Total ada 78 adegan dalam rekonstruksi tersebut, dimulai dari rumah Ferdy Sambo di Magelang, hingga di Kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Source | : | KompasTV |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR