Pantas Pernah Nyaris Kabur Saat Ditetapkan Jadi Tersangka, Rupanya Kuat Ma'ruf Punya Peran Ini Dalam Pembunuhan Brigadir J, Sampai Identitas Masa Lalunya Pernah Dibongkar Deolipa Yumara

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Deolipa Yumara sebut Kuat Maruf kepergok berbuat intim dengan majikannya, Putri Candrawathi. Pengacara Brigadir J dilarang masuk.
Deolipa Yumara sebut Kuat Maruf kepergok berbuat intim dengan majikannya, Putri Candrawathi. Pengacara Brigadir J dilarang masuk.

Intisari-online.com - Polisi telah menetapkan 5 tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J, yaitu, Ferdy Sambo, Richard Eliezer, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.

Dari kelima tersangka tersebut, Kuat Ma'ruf (KM) merupakan satu-satunya sosok dengan identitas warga sipil.

Dia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J, bersama 4 tersangka Lainnya.

Kuat Ma'ruf adalah asisten rumah tangga Ferdy Sambo, yang bekerja untuk Putri Candrawathi, dan Ferdy Sambo.

Dia sempat melarikan diri setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, saat Richard Eliezer ditetapkan sebagai tersangka.

Saat polisi menentapkan Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf sebagai tersangka, saat itu Kuat mencoba kabur.

"Saat itulah Kuat hendak kabur. Kuat sempat akan melarikan diri, namun diamankan dan sempat ditangkap," katanya.

Kuat yang ditetapkan sebagai tersangka, juga hadir melakukan reka adegan dalam proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir J, pada Selasa (30/8/22).

Ia mengenakan baju tahanan dengan nomor 047.

Kuat Ma'ruf juga disebut terlibata dalam pembunuhan Brigadir J, sebagai sosok yang mengancamnya.

Menurut, Komnas HAM, nama Kuat Ma'ruf kemudian dibongkar setelah mendapat keterangan dari Vera, kekasih Brigadir J.

Baca Juga: Rekonstruksi di Duren Tiga: Bharada E Ternyata Lakukan Hal Ini hingga Brigadir J Mohon Ampun Ketakutan

Vera mengatakan ancaman tersebut datang dari skuad, yang disangka oleh pengacara Brigadir J sebagai skuad lama.

Ternyata skuad yang di maksud adalah sosok seseorang yang disebut dengan nama si Kuat.

"Ujungnya kita tahu skuad yang di maksud adalah Kuat Ma'ruf, Si Kuat, bukan skuad penjaha ternyata," ujar Komnas HAM.

Ancaman tersebut kurang lebih berbunyi, jika Brigadir J naik ke atas menemui Putri Candrawathi maka dia akan di bunuh, ancaman tersebut terjadi sehari sebelum pembunuhan.

Sementara dalam keterangan terpisah mantan pengacana Bharada E, Deolipa Yumara juga sempat menyebut ada 'hubungan terlarang' antara Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi.

Hal ini disampaikan saat dirinya menjadi bintang tamu dalam tayangan TV One Senin (29/8).

Dia mengatakan hal ini berdasarkan, keterangan Richard Eliezer.

"Bharada E ngomong ke saya, dia mengatakan, 'Saya curiga bang, itu si kuat ada main sama Putri,' kemudia Deolipa menjawabnya oh Pantes," katanya.

Bahkan menurut Deolipa Yumara, Putri dan Kuat ingin menyembunyikan hubungan mereka, dengan mengorbankan Brigadir J.

"Jangan sampai nantinya, motif pembunuhan ini karena Yosua melecehkan Putri di Magelang, gak ada itu bohong kalau itu. Yang ada adalah saat di Magelang itu., Kuat dan Putri lagi making love, lalu ketahuan Yosua. Makanya Yosua yang dikejar dan diincar," ujar Deolipa.

Kemudian, menurutnya Kuat membuat skenario dengan Putri dengan menelpon Ferdy Sambo, Richard Eliezer, dan Ricky Rizal.

"Begitu ketahuan, Putri nelpon Bripka RR lewat Bharada E, sementara Kuat nelpon ke Sambo, tujuannya menyamakan persepsi bahwa telah terjadi pelecehan seksual oleh Yosua, jadi Yosua ini korban," katanya.

Hal itu kemudian, membuat Sambo marah, lalu merencanakan pembunuhan Brigadir J.

Menurut Deolipa, dugaan ini berdasarkan rekam jejak Kuat yang sudah menjadi sopir Putri Candrawathi selama 10 tahun.

Kuat Ma'ruf adalah orang Brebes yang ikut Sambo sejak di AKBP.

Namun Kuat Ma'ruf iri kepada Brigadir J yang orang baru tapi sudah diberi kepercayaan oleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi untuk mengawal mereka.

"Sementara Kuat adalah orang lama yang disana ingin berkuasa dan lebih dipercaya dari Yosua," kata Deolipa.

Artikel Terkait