Punya Istana Khusus untuk Bercinta dengan Gundik-gundik yang Jumlahnya hingga 3.000, Ternyata Rahasia Kekuatan Stamina Ini yang Diminum Kaisar Han Cheng De

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

(Ilustrasi) Kaisar Han Cheng De dengan gundiknya
(Ilustrasi) Kaisar Han Cheng De dengan gundiknya

Intisari-Online.com- Kaisar China Dinasti Han Barat ke-12 yang bernama Han Cheng De, terkenal memiliki banyak gundik atau selir dan bernafsu besar.

KaisarHan Cheng Deyang bernama asli Liu Ao memerintah dari tahun 33 SM (SM) hingga 7 SM.

Menurut catatan sejarah, Kaisar Xuan adalah salah satu kaisar terbaik dari dinasti Han.

Namun, saat didapuk menjadi kaisar, Han Cheng De justru seperti menjadi kebalikannya.

Bukannyamemimpin pemerintahan dan memikirkan kehidupan rakyat dengan benar, Kaisar Han Cheng De tenggelam dalam 'petualangan nafsu.'

Dia tergila-gila pada perempuan dan hal itu membuatnya memiliki banyak gundik atau selir.

Bahkan, ia membangun istana khusus yang ia gunakan untuk bercinta dengan para gundik atau selir.

(Ilustrasi) Han Cheng De, Kaisar Tiongkok yang memiliki banyak selir
(Ilustrasi) Han Cheng De, Kaisar Tiongkok yang memiliki banyak selir

Kaisar memanggil sekitar 3.000 wanita cantik ke istananya dan masing-masing diberi hadiah.

Setiap kali dia bercinta dia setidaknya melakukannya dengan dua selirnya.

Namun, untuk menguatkan staminanya dia harus menggunakan ramuan khusus yang diracik oleh tabib istana.

Hal itu dilakukannya terus menerus selama bercinta dengan banyak selirnya untuk menjaga staminanya sepanjang malam.

Hingga akhirnya, karena hasrat seksualnya yang begitu besar, dan penggunaan obat Han Cheng De meninggal saat berhubungan badan.

Diketahui penyebab kematiannya dalah karena overdosis penggunaan obat kuat.

(Ilustrasi) Kaisar Han Cheng De
(Ilustrasi) Kaisar Han Cheng De

Menurut cerita obat kuat yang digunakan oleh kaisar China dikenal dengan sebutan "obat musim semi" tekniksnya sama dengan obat kuat modern.

Obat ini memiliki sifat afrodisiak, yang merangsang kandung kemih, dan uretra menyebabkan darah mengalir ke alat vital.

Banyak pria akhirnya menderita impotensi, ejakulasi diri, dan kelemahan fisiologis.

Obat ini memiliki konsekuensi jangka panjang, berbahaya dan tak terduga.

Semakin banyak digunakan, semakin tidak responsif terhadap afrodisiak normal, yang menyebabkan penurunan libido dan kelemahan fisiologis.

Baca Juga:Nikahi Mantan Kaisar Terakhir China yang Telah Melarat, Li Shuxian Berikan Kebahagiaan pada Pu Yi di Detik-detik Terakhir Hidunya

(*)

Artikel Terkait