Para 'Kasim' Kekaisaran Korea Bisa Punya Usia Lebih Panjang hingga Tembus 100 Tahun Lebih, Inikah Rahasianya dan Adakah Hubungannya dengan Kehidupan Ranjang?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

(Ilustrasi) Kasim Kekaisaran Korea
(Ilustrasi) Kasim Kekaisaran Korea

Intisari-Online.com-Pelataran dalam 'Kota Terlarang' China adalah tempat para selir dan wilayah pribadi kaisar, tidak ada pria lain yang diizinkan untuk berlama-lama di sana.

Pejabat, personel militer, dan bahkan kerabat laki-laki kaisar diharuskan meninggalkan Istana Dalam pada malam hari.

Satu-satunya pria yang diizinkan untuk tinggal di sana adalah parakasimyang sudah dikebiri.

Jika ditelusur ke belakang, kebiri terhadap manusia muncul tak lama setelah manusia mulai menernakkan hewan dan melakukan perbudakan.

Kerajaan Mesir Kuno mencatat sekitar tahun 2.600 sebelum masehi, anak dijual sebagai budak untuk membayar utang dan memperoleh uang.

Budak yang dikebiri atau orang kasim biasanya lebih dapat dipercaya karena tak akan menghamili majikan wanitanya.

Harganya di pasaran juga lebih mahal.

Sementara di Persia, kebiri sudah dipraktikkan 3.000 tahun sebelum masehi.

(Ilustrasi) Kasim Tionghoa
(Ilustrasi) Kasim Tionghoa

Meski begitu, ada temuan bahwapara kasim yang hidup beberapa abad yang lalu hidup lebih lama dari kebanyakan laki-laki di sekitarnya.

"Temuan ini menambah petunjuk penting untuk memahami adanya perbedaan rentang usia harapan hidup laki-laki dan perempuan," kata Kyung-Jin Min dari Inha University.

Penelitian dilakukan dengan mempelajari silsilah Kekaisaran Korea saat dipimpin oleh Dinasti Chosun (1392-1910).

Seorang kasim diizinkan untuk menikah dan memiliki keluarga, dan mengadopsi anak laki-laki atau perempuan saat itu.

Berdasarkan hasil penelitian dari catatan-catatan silsilah tersebut, Min dan rekannya, Cheol Koo-Lee, dari Korea University menemukan bahwa para kasim bisa hidup 14 sampai 19 tahun lebih lama dari laki-laki lainnya.

Di antara 81 kasim yang mereka teliti, tiga di antaranya hidup sampai usia 100 tahun bahkan lebih.

Angka harapan hidup yang lebih tinggi itu tidak terkait dengan gaya hidup karena para kasim umumnya lebih banyak menghabiskan waktunya di luar istana ketimbang di dalam istana.

Bahkan, kenyataan lainnya yang mereka temukan adalah, raja-raja dan anggota kerajaan laki-laki lainnya justru memiliki usia yang pendek.

Biasanya mereka hanya hidup sampai usia empat puluhan tahun.

Kesimpulannya, aktivitas hormon seks laki-laki mungkin turut memperpendek usia seorang laki-laki.

Tim peneliti ini mempublikasikan temuannya dalam jurnal Current Biology.

Baca Juga:Dipilih Dengan Sangat Ketat, dan Harus Memiliki Kriteria Khusus Ini, Terungkap Inilah Tugas Utama Selir Pada Masa Kerajaan Tiongkok Kuno, Berhubungan Intim Dengan Kaisar Demi Tujuan Ini

(*)

Artikel Terkait