Intisari-Online.com – Kaisar Xuan Di (578-579) dari Dinasti Zhou Utara (557-581), merupakan seorang anak nakal saat dia menjadi putra mahkota.
Ayahnya, Kaisar Wu Di (561-578) harus mendisiplinkan anaknya dengan hukuman terbesar.
Kaisar memiliki seorang kasim bernama Cheng Shen yang mengawasi putra mahkota secara langsung.
Dia memberi tahu Cheng Shen akan mengeksekusinya jika gagal melaporkan kesalahan apa pun yang dibuat oleh putra mahkota.
Cheng Shen tidak punya pilihan selain dengan patuh melaporkan setiap perbuatan buruk yang dilakukan pangeran.
Karena pengaturan ini, Kaisar Wu Di menghukum pangeran dipukuli lebih dari seratus kali selama pengawasan Cheng Shen.
Hingga putra mahkota berhasil naik takhta dan menjadi Kaisar Xuan Di.
Pada suatu hari, ketika Kaisar Xuan Di melihat bekas luka di tubuhnya, perasaan marah dan benci menguasai dirinya.
Dia bertanya, “Di mana Cheng Shen?”
Seseorang menjawab, “Cheng Shen telah dikirim ke pos di luar ibu kota.”
Kaisar Xuan Di segera menangkapnya, lalu Cheng Shen dikirim kembali ke istana, dan segera dijatuhi hukuman mati oleh Kaisar.
Cheng Shen segera bangkit sambil berkata, “Ayahmu yang memerintahkanku untuk mengawasi perilakumu. Aku tidak melakukan kejahatan apa pun. Anda melanggar keinginan ayahmu dan membunuh orang yang tidak bersalah. Jika hantu benar-benar ada, maka hantu ayahmu pasti akan membuatmu dihukum!”
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR