Semuanya berasal dari kesatuan Brigif 20 Kostrad.
Apa penyebab kasus pembunuhan dan mutilasi tersebut?
Kata Faizal, semua berawal dari para pelaku yang berpura-pura ingin menjual dua pucuk senjata api.
Lalu para korban yang tertarik untuk membeli kemudian datang sambil membawa uang sebanyak Rp250 juta.
Senjata api yang katanya dijual itu adalah jenis AK 47 dan FN.
Namun nyatanya, para pelaku membunuh dan memutilasi korban. Lalu mereka membawa lari uang korban.
Nah, rupanya kasus mutilasi warga Papua ini telah ditanyakan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) oleh awak media.
Meski begitu, Presiden Jokowi enggan berkomentar.
Hal ini dikarenakan Presiden Jokowi belum mendapatkan laporan terkait kasus mutilasi warga Papua itu oleh aparat terkait.
Oleh karenanya, daripada bertanya ke dirinya, lebih baik menanyakannya kepada Gubernur Papua Lukas Enembe hingga Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri.
"Tanyakan ke Pak Gubernur, saya belum mendengar."
"Atau ke Pak Bupati, Pak Kapolda ya," kata Presiden Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu (31/8/2022) kemarin.
Source | : | Kompas.tv |
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR