Namanya Berarti ‘Allah Bapaku Penolongku’, Eliezer adalah Putra Kedua Nabi Musa yang Lahir Ketika Melarikan Diri dari Mesir

K. Tatik Wardayati

Editor

Eliezer dan kakaknya, Gersom, adalah anak Musa dengan istrinya Zipora, yang lahir saat melarikan diri ke tanah Midian dari Mesir.
Eliezer dan kakaknya, Gersom, adalah anak Musa dengan istrinya Zipora, yang lahir saat melarikan diri ke tanah Midian dari Mesir.

Intisari-Online.com – Nama Eliezer belakangan ini akrab di telinga kita karena media massa banyak menuliskan nama tersebut tersangkut dalam sebuah kasus.

Di balik namanya yang bagus, siapakan nama Eliezer yang sebenarnya?

Dalam bahasa Ibrani, arti nama Eliezer terdiri dari dua kata, ‘Eli’, yang berarti ‘Allah Bapaku’, dan ‘Ezer’ yang berarti ‘penolongku’.

Nama dalam bahasa Ibrani itu diberikan oleh Nabi Musa kepada putra keduanya dari istrinya, Zipora, yang adalah putri Yitro.

Musa memberikan nama itu, karena katanya, “Allah Bapaku (Eli), adalah penolongku (ezer) dan telah menyelamatkan aku dari pedang Firaun.”

Eliezer dan kakaknya, Gersom lahir di tanah Midian ketika Musa melarikan diri dari Mesir ke sana dan menikah dengan Zipora.

Tanah Midian diyakini terletak di sebelah barat laut Hijaz di pantai timur dari Teluk Aqaba dan ke arah Laut Merah, tepatnya di daerah Al-Bad.

Lalu, Eliezer ikut dalam perjalanan ke tanah Kanaan, yang kemudian keturunannya menjadi bagian dari suku Lewi.

Anak Eliezer bernama Rehabya, seorang kepala.

Eliezer tidak mempunyai anak-anak lain, tetapi anak-anak Rehabya luar biasa banyaknya.

Nama Eliezer tidak hanya dimiliki oleh anak Musa, tetapi ada tiga individu yang berbeda yang dijelaskan dalam Alkitab Perjanjian Lama, Kitab umat Kristiani.

Nama Eliezer yang kedua adalah Eliezer dari Damaskus, menurut Targum, adalah putra Nimrod.

Eliezer merupakan kepala keluarga Abraham, seperti disebutkan dalam Kitab Kejadian.

Para penafsir Alkitab pada Abad Pertengahan telah menjelaskan kata benda ‘ben meseq’ yang berarti ‘kepala pelayan, pelayan, pengawas’, sedangkan nama Dammeseq Eli’ezer dijelaskan oleh Targum Onkelos yang berarti ‘Eliezer dari Damaskus’.

Ada juga yang mengatakan bahwa dia diberi nama ‘Damaskus’ oleh Abraham yang membeli Eliezer dari Nimrod, dan telah melewati kota Damaskus saat kembali dengan pelayannya dari Babilonia.

Terjemahan lain menggambarkan bahwa Eliezer sebagai pewaris Abraham.

Ada interpretasi lain seperti dikutip oleh Rashi, bahwa Eliezer pergi sendirian dengan Abraham untuk menyelamatkan Lot, dengan referensi ‘para inisiatnya’ yang dinyatakan berjumlah 318.

Angka itu kemudian menjadi angka nilai nama Eliezer dalam bahasa Ibrani, ditafsirkan dalam traktat Nedarim, sebagai Abraham tidak ingin mengandalkan keajaiban dengan mengambil hanya satu individu.

Itu berarti, dalam satu orang Eliezer, kekuatannya setara dengan 318 individu.

Menurut sebagaian besar interpretasi, ‘hamba yang tidak disebutkan namanya, penatua rumah (Abraham), yang memerintah atas semua miliknya, yang memperoleh Ribka sebagai pengantin bagi Ishak, adalah Eliezer yang sama.

Nama Eliezer ditemukan dalam Kitab Kejadian ketika Abraham bertanya kepada Tuhan tentang janjinya seorang anak sementara dia tidak memiliki anak, lalu disebut Eliezer sebagai pewaris rumahnya saat ini.

Nama Eliezer ketiga, adalah Eliezer sang nabi.

Seorang nabi bernama Eliezer, putra Dodawa, menegur Raja Yehosofat karena bersekutu dengan Ahazia, Raja Israel.

Yehosoat dan Ahazia membuat kapal di Ezion-Geber yang akan berlayar ke Tarsis untuk berdagang.

Sayagnya, kapal-kapal itu tenggelam karena dia tidak mengandalkan Tuhan.

Eliezer putra Dodawa dari Maresyu bernubuat melawan Yosafat, dengan mengatakan, “Karena kamu telah bersekutu dengan Ahazia, maka Tuhan akan menghancurkan apa yang telah kamu buat.”

Kapal-kapal itu tenggelam dan tidak dapat berlayar untuk berdagang.

Baca Juga: Kisah Asal-usul Bangsa Yahudi: 12 Suku Keturunan Abraham Berkembang dan Terjadilah Hal Ini di Bawah Kepemimpinan Nabi Musa Usai Eksodus dari Mesir

Baca Juga: Jadi 'Juru Damai,' Firaun Ramses II yang Konon Ditenggelamkan di Laut Merah oleh Nabi Musa Pelopor Perjanjian Damai Pertama di Dunia

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari

Artikel Terkait