Surat kabar Global Times China mengatakan pada hari Rabu bahwa latihan itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa militer China "mampu memblokade seluruh pulau".
Tetapi kesengsaraan ekonomi China yang sedang berlangsung berarti tidak mungkin mengambil risiko gangguan besar dan akan membatasi diri pada sikap agresif, kata para analis.
"Menutup lalu lintas melalui Selat untuk jangka waktu yang lama juga akan merugikan ekonomi China," kata Char.
"Bukan kepentingan Beijing untuk mengganggu perjalanan sipil dan perdagangan di kawasan itu," kata Natasha Kassam dari Lowy Institute, sebuah lembaga pemikir Australia.
Sejauh mana China akan meningkatkan tanggapannya terhadap kunjungan Pelosi—melenturkan kekuatan militernya, serangan siber, dan sanksi ekonomi—masih harus dilihat.
Mengingat kemajuan militernya, "China kemungkinan besar memiliki kemampuan untuk menegakkan blokade udara dan laut terhadap Taiwan", kata Thomas Shugart, seorang ahli di lembaga pemikir AS Pusat Keamanan Amerika Baru.
"Apakah China akan memilih untuk mencoba blokade semacam itu ... sebagian besar merupakan masalah seberapa besar risiko politik dan ekonomi yang bersedia ditanggung oleh para pemimpin Partai Komunis China."
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR