Intisari-online.com - Presiden Ukraina Zelensky mengatakan bahwa tanpa bantuan China, Rusia dapat diisolasi oleh Barat.
Berbicara dalam sebuah wawancara eksklusif dengan SCMP, Zelensky mengatakan bahwa Ukraina sedang mencari kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan China tentang perang yang terjadi di Eropa.
Dia juga menekankan bahwa Kiev ingin menjalin hubungan dekat dengan Beijing sebelum konflik.
"China adalah negara yang kuat dengan ekonomi yang besar. Mereka memiliki pengaruh politik dan ekonomi atas Rusia," katanya.
"Mereka juga merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Saya pikir tanpa dukungan China, Rusia akan terisolasi secara ekonomi," kata SCMP pada 3 Agustus, mengutip Zelensky.
Zelensky mengatakan bahwa Kiev ingin China dapat menggunakan pengaruh ekonomi dan politiknya untuk mendesak Rusia mengakhiri kampanye militernya.
"Saya ingin berbicara secara langsung. Saya berbicara dengan Tuan Xi Jinping sekitar setahun yang lalu," katanya.
"Sejak konflik, saya telah menawarkan untuk berbicara lagi tetapi belum dapat melakukannya. Saya yakin itu akan sangat membantu," kata Zelensky.
Selama konflik Rusia-Ukraina, China menolak untuk menjatuhkan sanksi pada Moskow, meskipun ada desakan Barat.
China juga berulang kali menyatakan ingin Rusia dan Ukraina menyelesaikan konflik melalui negosiasi.
Presiden Ukraina mengatakan dia berharap dalam waktu dekat, Beijing akan mengambil "pendekatan berbeda" terhadap konflik yang sedang berlangsung di Eropa.
"Rusia adalah negara yang secara aktif melancarkan operasi militer di Ukraina," ujar Zelensky.
"Sebagai kekuatan besar, China dapat mempengaruhi Rusia. Tentu saja, saya benar-benar ingin Beijing mempertimbangkan kembali sikapnya terhadap Rusia," kata Zelensky.
Zelensky juga menekankan bahwa dia ingin hubungan Kiev-Beijing dikonsolidasikan dan dikembangkan.
Pada tahun 2021, China adalah mitra dagang utama Ukraina, dengan nilai perdagangan hampir 19 miliar dollar AS.