Muncul dua pemuda membawa baki yang sudah ditaruh bendera Merah Putih di atasnya, kemudian mereka berjalan mendekat ke arah Latief.
Meski tak ada arahan sebelumnya, Latief yang tidak bisa menolak pun memenuhi amanat tersebut.
Sehingga Latief pun berperan sebagai pengibar sang saka Merah-Putih bersama Suhud dan SK Trimurti.
Baca Juga: Hasil Sidang PPKI Kedua, Termasuk Pembagian Wilayah Indonesia Menjadi Delapan Provinsi
Latief Hendraningrat dan SK Trimurti bertugas menarik bendera yang dibentangkan Suhud.
Latief sendiri sejak muda memang turut aktif dalam pergerakan nasional, salah satunya menjadi anggota Perkumpulan Indonesia Muda.
Kemudian, pada masa pendudukan Jepang, ia menjadi anggota Pembela Tanah Air (PETA). Bahkan pangkat terakhirnya saat PETA dibubarkan adalah Cudan-co (Komandan Kompi).
Setelah Agresi Militer berakhir, pada 1949, ia ditugaskan di Markas Besar Angkatan Darat dan ditunjuk menjadi atase militer RI untuk Filipina pada 1952.
Ia meninggal dunia di Jakarta, 14 Maret 1983 pi umur 72 tahun.
Itulah 3 tokoh pengibar bendera merah putih pertama kali.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR