Yang Guifei mempromosikan seluruh keluarganya ke jabatan tinggi untuk menunjukkan cintanya pada kaisar.
Tetapi mereka salah mengatur kekuasaan mereka sehingga menyebabkan pemberontakan yang hampir membuat kaisar kehilangan tahtanya.
Pada tahun 755 M ketika pemberontakan militer "Pemberontakan Anshi (Anshizhiluan)" diluncurkan oleh pasukan lokal Dinasti Tang, Kaisar Tang Xuanzong, bersama dengan para selir melarikan diri dari Chang'an.
Ketika mereka tiba di Lereng Mawei, para pasukan tentara berpikir bahwa alasan pemberontakan adalah Yang Guifei.
Untuk menenangkan tentara, Kaisar Tang Xuanzong tidak punya pilihan selain memerintahkan Yang untuk bunuh diri di Lereng Mawei.
Pada generasi berikutnya, sebuah puisi panjang, karya Bai Juyi yang berjudul "Song of the Everlasting Sorrow" menceritakan cinta Kaisar untuk Yang Guifei dan kesedihan abadi atas kehilangannya.
Untuk mengenangnya, ada makam Yang Yuhuan di Xingping, provinsi Shaanxi, di depannya berdiri patung marmer putih Yang Yuhuan.
Kisah Yang Yuhuan dan puisinya juga menjadi sangat populer di Jepang dan menjadi sumber inspirasi untuk novel klasik “The Tale of Genji”.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR