Pesan ke Barat
Dari fakta bahwa bos Kremlin memilih Iran sebagai negara yang akan dikunjungi untuk pertama kalinya sejak awal kampanye militer Rusia di Ukraina.
Dapat dilihat bahwa Putin mengirimkan pesan yang jelas ke Barat bahwa Rusia sedang berusaha membangun hubungan dengan Iran, dari saingannya Amerika sejak Revolusi Islam pada 1979.
Sebelum kunjungan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia dan Iran sama-sama dikenai sanksi dari Barat untuk waktu yang lama.
Bagi Teheran, membangun hubungan dengan Rusia adalah cara untuk menyeimbangkan kekuatan Amerika Serikat dan sekutunya di Teluk.
"Kami membutuhkan sekutu yang kuat dan Moskow adalah negara adidaya," kata seorang pejabat senior Iran kepada kantor berita Reuters, yang berbicara dengan syarat anonim.
Selain itu, dengan melonjaknya harga bahan bakar, Teheran berpikir bahwa dengan dukungan Rusia.
Hal itu dapat meningkatkan tekanan pada Washington untuk membuat konsesi guna menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.
Namun, kemiringan simultan Rusia ke China dapat secara drastis mengurangi ekspor minyak mentah Iran ke negara berpenduduk miliaran itu, yang telah menjadi sumber pendapatan utama Teheran sejak pemerintahan AS di bawah Presiden Donald Trump masuk kembali ke negara itu, menjatuhkan sanksi terhadap Iran.
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR