Intisari-online.com - Bank sentral Ukraina telah menjual cadangan emas senilai 12,4 miliar dollar AS (Rp185triliun) sejak Rusia memulai kampanye militernya pada 24 Februari.
"Kami menjual emas ini agar importir kami dapat membeli barang-barang yang diperlukan untuk negara," kata wakil direktur bank Kateryna Rozhkova pada (17/7)
Rozhkova mengatakan emas itu tidak dijual untuk menaikkan harga hryvnia Ukraina.
Dalam perkembangan terkait, Kathy Warden, chief executive officer dari salah satu kontraktor pertahanan utama Pentagon.
Memperingatkan bahwa Barat tidak memiliki persediaan senjata yang dibutuhkan untuk mempertahankan operasi militer yang berlarut-larut di Ukraina atau di tempat lain.
Kathy Warden mengatakan kepada Financial Times dalam sebuah wawancara yang diterbitkan (17/7).
Bahwa kompleks industri militer membutuhkan "sinyal permintaan yang jelas" dari pemerintah Barat tentang apa sebenarnya yang harus mereka produksi dan apakah mereka harus dibeli.
"Yang paling penting saat ini adalah mendapatkan sinyal permintaan yang jelas tentang apa komitmen untuk mempertahankan dan berapa banyak penarikan dari saham-saham itu," jelasnya.
Menurut Warden, persediaan senjata yang ada tidak disiapkan untuk konflik yang berkepanjangan.
Namun, Barat belum kehabisan senjata untuk mendukung Ukraina.
Kontraktor utama Pentagon bertemu beberapa kali seminggu untuk membahas upaya memasok senjata ke Ukraina.
Source | : | Financial Times |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR