Find Us On Social Media :

Rusia Siapkan Tahap Serangan Selanjutnya, Zelensky Justru Pecat Pejabat Tinggi Keamanan Ukraina, Apa Alasannya?

By Tatik Ariyani, Senin, 18 Juli 2022 | 17:48 WIB

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky

Intisari-Online.com - Perang Rusia vs Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu masih terus berlanjut.

Yang terbaru, pejabat militer Ukraina mengeklaim bahwa Rusia sedang mempersiapkan tahap serangan berikutnya.

Sebelumnya, Rusia mengatakan bahwa pasukannya akan meningkatkan operasi militer di semua wilayah operasional, tetapi Ukraina mulai terbantu dengan senjata-senjata yang dipasok negara-negara Barat.

"Ini bukan hanya serangan rudal dari udara dan laut," kata Vadym Skibitskyi juru bicara intelijen militer Ukraina pada Sabtu (16/7/2022) malam.

“Kita bisa melihat penembakan di sepanjang garis kontak, di sepanjang garis depan. Ada penggunaan aktif penerbangan taktis dan helikopter serang."

"Jelas persiapan sekarang sedang berlangsung untuk tahap serangan berikutnya," lanjutnya dikutip dari kantor berita Reuters.

Militer Ukraina menambahkan, Rusia tampaknya sedang menyusun kembali unit-unitnya untuk melakukan serangan terhadap Sloviansk, kota penting yang secara simbolis dikuasai oleh Ukraina di Donetsk, wilayah timur.

Saat Rusia tengah mempersiapkan tahap serangan selanjutnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky justru memecat pejabat tinggi negaranya.

Melansir Russian Today, Minggu (17/7/2022), Zelensky telah memecat Jaksa Agung Irina Venediktova dan kepala badan keamanan tertinggi negara itu, Ivan Bakanov.

Alasan pemecatan itu adalah dugaan "pengkhianatan" yang merajalela di kedua dinas tersebut.

Dalam pengumuman hari Minggu, Zelensky mengklaim bahwa sejumlah besar staf di penerus KGB di Kyiv, SBU — yang dipimpin Bakanov sejak 2019 — bekerja dengan Rusia.

“Hingga hari ini, sekitar 651 kasus pidana telah didaftarkan atas pengkhianatan tingkat tinggi dan kegiatan kolaborasi pegawai kantor kejaksaan, badan investigasi pra-persidangan, dan lembaga penegak hukum lainnya,” kata Zelensky, saat mengumumkan keputusan tersebut.