Intisari-Online.com -Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan terbang ke Iran untuk perjalanan pertamanya di luar Rusia sejakperang Rusia dan Ukraina pada Februari 2022 kemarin.
Disebutkan bahwaPresiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Apa rencanaVladimir Putin dalam perjalanan pertamanya itusejakperang Rusia dan Ukraina?
Apakah akan meminta bantuan Iran dalamperang Rusia dan Ukraina?
Dilansir dariexpress.co.uk pada Selasa (19/7/2022),Putinberharap menggunakan perjalanan itu untuk memperkuat aliansi asing.
Ini dia lakukan setelah banyak negara Barat memberlakukan sanksi terhadapRusia.
Dan menurutnya Iran merupakan kandidat yang paling cocok. Apalagi negara ini juga bermusuhan dengan Amerika Serikat (AS).
SehinggaPenasihat kebijakan luar negeri Putin Yuri Ushakov mengatakan pertemuan denganKhamenei sangat penting.
"Dialog saling percaya telah berkembang di antara mereka tentang isu-isu terpenting dalam agenda bilateral dan internasional," ucapYuri Ushakov.
"Pada sebagian besar masalah, posisi kami dekat atau identik."
Andrey Kortunov, kepala Dewan Urusan Internasional Rusia, juga menambahkan: "Ini adalah kunjungan penting bagi Putin secara pribadi."
"Kremlin tidak ingin membiarkan dirinya diisolasi secara internasional."
Amerika Serikat (AS) sudah mewaspadai pertemuan dua pemimpin Rusia dan Iran ini.
Bahkan AStelah memperingatkan bahwa Iran juga bersiap untuk memberi Rusia ratusan drone setelah kunjungan delegasi Kremlin pada bulan lalu.
Di sisi lain,seorang pejabat di Teheran menjelaskan bahwa negaranyamembutuhkan sekutu yang kuat.
Dan Rusia, yang terkenal sebagai salah satu negara adidaya, adalah negara yang cocok.
Tidak hanya bertemu petinggi Iran,Putin juga akan bertemu dengan tokoh terkemuka dari negara anggota NATO dalam kunjungannya ke Timur Tengah.
Salah satunyaPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Presiden Erdogan, yang dipandang sebagai mediator potensial, akan berada di Iran untuk membahas blokade ekspor gandum, Suriah dan peristiwa di Ukraina.
Pertemuan itu terjadi hanya beberapa hari sebelum Moskow, Kyiv, Ankara dan PBB diperkirakan akan menandatangani kesepakatan yang bertujuan untuk melanjutkan pengiriman gandum dari Ukraina melintasi Laut Hitam.
Terakhir, kunjungan Putin ke Iran juga akan dilakukan setelah Presiden AS Joe Biden mendarat di Timur Tengah.
Selama kunjungannya, Presiden Biden mengakui bahwapendahulunya Donald Trump membuat "kesalahan besar" dalam menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran.
Sebab senjata nuklir Iran termasuk salah satu hal yang berbahaya di dunia.