Iran Dituduh Pasok Rusia dengan Drone, Joe Biden Langsung Terbang ke Israel dan Arab Saudi, Tak Disangka Inilah Fakta Sebenarnya di Balik Perjalanannya Itu

Mentari DP

Penulis

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Intisari-Online.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Bidenakan tiba di negara Timur Tengah hari Rabu (13/7/2022) ini.

Di mana Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menghabiskan dua hari diIsrael sebelum terbang ke Jeddah, Arab Saudi.

Ini merupakan sebuah langkah besar yang diambil olehAmerika Serikat (AS).

Sebab diharapkan perjalanan itu akan meningkatkan hubungan antara Israel dan Arab Saudi.

Namun di sisi lain, perjalanan itu juga memiliki beberapatujuan terselubung.

Pertama, dilansir dari express.co.uk pada Rabu (13/7/2022),AS percaya bahwa Iran akan membantu Rusia dalam invasi ke Ukraina.

Hal itu disampaikan olehPenasihat keamanan nasional Jake Sullivan.

Dia mengatakan intelijen AS mengklaim pemerintah Iran menyediakan Putin dengan drone yang awalnya dimaksudkan untuk digunakan di Yaman.

“Iran sedang bersiap untuk melatih pasukan Rusia untuk menggunakan UAV (kendaraan udara tak berawak)," ungkapSullivan.

Apa yang Sullivan katakan berdasarkan fakta lapangan bahwaPresiden Rusia Vladimir Putin akan mengunjungi Teheran pada minggu depan bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan untuk bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Presiden Erdogan telah bertindak sebagai perantara perdamaian antara Rusia dan Ukraina, meskipun ia juga telah memasok drone ke pasukan Presiden Zelensky.

Sementara Iran awalnya tampak ambigu tentang invasi Rusia ke Ukraina. Sebab seperti Rusia, Iran menyalahkan ekspansi NATO atas perang tersebut, lapor The Times.

Sejauh mana Iran telah membantu Putin masih belum jelas, tetapi Rusia telah menawarkan bantuan serupa kepada Hizbullah di Libanon dan pemberontak Houthi yang berperang dalam perang saudara di Yaman.

Sementara itu,perjalanan Presiden Biden ke Arab Saudi juga telah terbukti kontroversial.

Karena ia telah berjanji dalam kampanye pemilihannya untuk menjadikan negara kaya minyak itu sebagai “paria” setelah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018.

Perlu Anda tahu, "paria" adalahsuatu kaum di India Kuno, yang berada lebih rendah daripada kasta Sudra, di mana manusia dianggap sama dengan binatang dan tidak diakui keberadaannya.

Akan tetapi kini Presiden Biden punya misi khusus.

Terlepas dari rencana Iran yang katanya akan membantu Rusia di Ukraina, dia sekarang membutuhkan mereka (negara Arab Saudi).

Tujuannya untuk terus menyediakan minyak bagi AS di tengah meroketnya harga bensin di dalam negeri, yang menyebabkan peringkat persetujuannya anjlok.

“Diplomasi kami dengan Arab Saudi sekarang memberikan hasil," terangSullivan.

"Termasuk gencatan senjata di Yaman, Dewan Kerjasama Teluk yang lebih terintegrasi, kemajuan keamanan energi, dan kerjasama keamanan melawan ancaman dari Iran."

Baca Juga: Di Tengah Huru-hara Perang Rusia-Ukraina, Kekasih Gelap Putin Diduga Hamil Anak Perempuan Lagi, ReaksiSang Diktator Langsung Jadi Sorotan

Artikel Terkait