Osuarium dari ritual ini ditemukan pada abad keempat dan kelima SM.
Dakhma serupa juga ada di luar Mumbai, India, meskipun ‘Menara Keheningan’ paling menonjol ada di Iran.
Namun, seiring berkembangnya Iran dan urbanisasi, dakhma menjadi semakin dekat dengan batas kota, sangat membatasi penggunaannya.
Sejak 1970-an, penggunaan dakhma dianggap ilegal di Iran, memaksa Zoroatrianisme ortodoks untuk beradaptasi dengan metode penguburan baru.
Banyak komunitas Zoroaster pindah ke mengubur mayat di bawah beton untuk mencegah semua kontaminan.
Meskipun menara tersebut tidak lagi digunakan dalam upacara, namun masih dapat dikunjungi bersama dengan sejumlah osuarium di daerah tersebut.
Cara kerja ‘Menara Keheningan’
Melansir The Guardian, lingkar dakhma, struktur tanpa atap, hanya dengan satu pintu besi dengan gembok dan tembok setinggi sekitar 3,96 meter, sekitar 91,44 meter.
Bisa jadi kurang, tetapi tidak banyak bagi burung pemangsa seperti burung nasar untuk masuk dan keluar.
Struktur ‘Menara Keheningan’ memiliki alas yang tinggi, sekitar 2,44 – 3,05 meter, bagian dalamnya dapat didekati dengan tangga yang disediakan untuk menampung tubuh.
Baris terluar untuk laki-laki, barisan tengah untuk perempuan, dan barisan paling dalam untuk anak-anak.
Di tengahnya terdapat sebuah sumur, hanya sebuah lubang yang diaspal dengan beberapa lempengan batu, dengan diameter sekitar 45,72 meter atau kurang, sesuai dengan ukuran dakhma.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR