Dengan katana ini, Samurai bisa menghunus pedang dan menyerang musuh dalam satu gerakan.
Samurai dianggap sinonim dengan katananya, karena bushid menyatakan bahwa jiwa seorang samurai ada di katananya.
Katana sering dipasangkan dengan pedang pendamping yang lebih kecil, seperti wakizashi atau tant.
Pasangan katana dengan pedang yang lebih kecil disebut daishō.
2. Wakizashi, pedang pembantu
Pedang yang lebih pendek dari katana, yaitu wakizashi dipakai bersama dengan katana sebagai daishō, yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “besar-kecil”.
Hanya samurai yang diizinkan memakai daishō, karena melambangkan kekuatan sosial dan kehormatan pribadi mereka.
Panjangnya antara 12 hingga 24 inci, wakizashi memiliki bilah yang sedikit melengkung dengan gagang berbentuk persegi, dengan gagang dan sarungnya dihiasi dengan motif tradisional.
Wakizashi digunakan sebagai pedang cadangan atau tambahan, atau kadang-kadang untuk melakukan ritual bunuh diri seppuku.
Menurut tradisi, samurai diharuskan meninggalkan katananya dengan seorang pelayan saat memasuki rumah atau bangunan, namun ia akan diizinkan untuk memakai wakizashi.
Wazikashi disimpan di dekat tempat tidur samurai, dan karena alasan ini, wakizashi sering disebut "lengan kiri" samurai.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR