Intisari-Online.com - Dalam sejarah Tiongkok kuno, seorang pria dapat memiliki seorang istri dan banyak selir, selama mereka mampu membelinya sehingga, Poligami sudah cukup umum di keluarga bangsawan dan kaya.
Kebanyakan wanita saat itu mengikuti sistem dalam masyarakat patriarki, kecuali Ratu Dugu Jialuo, yang sangat menentang sistem Poligami sepanjang hidupnya.
Dugu Jialuo atau Qieluo (Ratu Dugu atau Permaisuri Wenxian) merupakan seorang ratu yang sangat terkenal dalam sejarah Tiongkok, cerdas dan berpengaruh dalam politik.
Dia telah cukup membantu suaminya Yang Jian dalam pendirian Dinasti Sui dan merupakan cinta dalam hidupnya.
Selain itu, sebagai pendukung Monogami dan penentang Poligami, Ratu Dugu Jialuo juga cukup terkenal karena kecemburuannya.
Melansir chinafetching.com, Dugu Jialuo dilahirkan dalam keluarga bangsawan di Dinasti Utara dan Selatan, waktu yang terpisah ketika kerajaan terus berperang satu sama lain.
Ayahnya, bernama Dugu Xin adalah seorang jenderal yang luar biasa, yang memperoleh kekuasaan tertinggi melalui serangkaian keberhasilan militernya.
Ayahnya menemukan putra teman lamanya cukup berani dan cerdas, jadi dia memilih pemuda yang baik bernama Yang Jian ini, sebagai suami putri kecil kesayangannya Dugu Jialuo.
Namun, ayahnya terpaksa bunuh diri setelah gagal dalam perjuangan politik yang besar. Setelah ini, klannya sebagian besar ditolak dan dikalahkan oleh musuh politik mereka.
Ketika Dugu berusia 14 tahun, tahun yang sama ketika ayahnya gagal dalam perselisihan politik ini, dia dan Yang Jian menikah.
Karena kepergian ayahnya, Dugu dan Yang Jian diturunkan pangkatnya dan ditekan.
Tetapi kesulitan-kesulitan itu membawa mereka lebih dekat; mereka saling mencintai, mendukung satu sama lain, dan berjanji untuk menjadi satu-satunya cinta abadi satu sama lain.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR