Satu per satu, benteng tentara salib yang tersisa, termasuk Arsuf, Jaffa, dan Antiokhia, jatuh ke tangan Mamluk.
Sementara tentara salib mempertahankan kehadiran kecil di Levant (Kabupaten Tripoli, misalnya, berlangsung sampai 1289, sedikit lebih dari satu dekade setelah kematian Baibars), kampanye Baibars menandai berakhirnya negara-negara tentara salib sebagai pemain utama di politik daerah.
Selain tentara salib, Baibars juga melakukan kampanye militer melawan Mongol, Kristen Armenia, Makurian di Nubia, serta sisa anggota sekte Hashshashin.
Meskipun Baibars membuktikan dirinya sebagai komandan militer yang brilian, dia juga mampu menggunakan diplomasi ketika berurusan dengan kekuatan asing.
Misalnya, sultan berhasil menjaga hubungan baik dengan Kekaisaran Bizantium.
Selain itu, perjanjian komersial antara Mesir dan negara-negara asing, seperti Aragon dan Leon dan Kastilia, ditandatangani selama pemerintahan Baibars.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR