Intisari-Online.com - Setelah Amerika Serikat (AS) dan Rusia, China merupakan negara ketiga sebagai negara militer terkuat di dunia.
Hal itu dibuktikan China dengan meluncurkan kapal induk baru yang digadang-gadang menjadi'angkatan laut terbesar di dunia'.
Apakah China mengirimkanperingatan mengerikan soal keamanan di Indo-Pasifik?
Dilansir dariexpress.co.uk pada Rabu (29/6/2022), berita ini muncul ketika ketegangan di Laut China Selatan dan Indo-Pasifik tetap dalam siaga tinggi menyusul pengumuman kesepakatan AUKUS.
Di mana kesepakatan AUKUS diduga dibuat untuk menghalangi kehadiran China di kawasan itu.
Selain itu, China semakin waspada tentang masa depan Taiwan usaipertemuan tingkat tinggi oleh para menteri pertahanan di Singapura, termasuk pejabat dari China dan AS.
Jadi, China dilaporkan meluncurkan kapal induk baru yang bernama Fujian itu.
Kapal Fujian dikeluarkan dari Galangan Kapal Jiangnan dan terlihat kapal itu menjadi tipe paling canggih di armada Angkatan Laut China.
Dalam sebuah video yang menunjukkan kapal besar, keriuhan dan tontonan mengiringi acara tersebut dengan segala kemegahan.
Kapal tersebut adalah kapal induk pertama yang diproduksi di dalam negeritapi memiliki fitur sistem peluncuran ketapel yang mirip pada banyak model AS yang serupa.
Sistem peluncuran bantuan ketapel elektromagnetiknya merupakan peningkatan besar dari sistem gaya lompat ski yang kurang canggih yang digunakan di Liaoning dan Shandong, dua pendahulunya, menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS).
diketahui China menjadi operator kapal induk terbesar keempat di dunia setelah AS, Prancis, dan Jepang.
Namun, Angkatan Laut China tetap yang terbesar di dunia.
Fujian juga dilengkapi dengan berbagai persenjataan dan sistem yang tangguh yang dibangun di dalam kapal.
Kapal ini sangat mirip dengan yang setara dengan AS, terutama USS Gerald R Ford.
Meskipun tidak diketahui secara pasti berapa banyak pesawat yang dapat dibawa Fujian, ada laporan bahwa China sedang mengembangkan versi kapal induk dari pesawat tempur siluman FC-31-nya.
Sebagai perbandingan, kapal induk baru AS dapat membawa lebih dari 75 pesawat yang mencakup puluhan F-35C Lightning dan F/A-18 Super Hornet.
Berbicara tentang peluncuran tersebut, Matthew Funaiole, seorang rekan senior di Proyek China CSIS mengatakan: “Ini adalah langkah maju yang cukup signifikan."
“Mereka benar-benar berkomitmen untuk membangun dan mereka terus mendorong batas-batas dari apa yang dapat mereka lakukan.”
Apalagi penamaan Fujian juga ada artinya.
Kapal tersebut dinamai sama dengan provinsi Fujian (Putian), yang merupakan provinsi China terdekat denganTaiwan.
Sebagai balasan,Angkatan Laut AS dilaporkan mengirim kapal perang ke Laut China Selatan pada hari Sabtu lalu.
Sebelumnya pesawat mata-mata AS terbang di atas Selat Taiwan di bawah pengawasan ketat Tentara Pembebasan Rakyat China.
Menurut sumber China, USS Benfold memasuki Laut China Selatan melalui Lintasan Pulau Verde di Filipina.