Intisari-Online.com - China adalah salah satu terdekat Rusia.
Ini karena baik China dan Rusia sama-sama memusuhi Amerika Serikat (AS) dan Barat.
Namun mengapa China belum mengambil tindakan atas perang Rusia dan Ukraina?
Apakah China tidak mau membantu Rusia?
Karena China terus diam dan tidak melakukan apa-apa terkait perang Rusia dan China, Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan murka bukan main.
Dilansir daridailystar.co.uk pada Kamis (9/6/2022), bahkan Putin menyampaikan sumpah serapahnya.
Kepada menteri luar negerinya, Putin menyalahkannyakarena kurangnya dukungan China.
Orang nomor satu di Rusia itu mengoceh tentang Presiden China Xi Jinping atas kegagalannya membantu dalam penghilangan sanksi ekonomi yang dijatuhkan dunia pada Rusia.
Setelah terkena sanksi luas pada awal perang di Ukraina, dilaporkan bahwa Rusia menjadi frustrasi atas kegagalan Beijing untuk memberikan dukungan keuangan dan teknologi.
Ini semua dikarenakan China menerima sanksi oleh AS, Inggris, dan negara-negara lain.
Tak tanggung-tanggung, sanksi yang ditujukan kepada China itu mampumelumpuhkan ekonomi China meski China tidak terlibat dalam invasi apapun.
Tentu saja sanksi yang besar itu membuat Presiden Xi, sebagai sekutu terdekat Putin, tidak bisa membantu Rusia menyerang Ukraina.
Pada pertemuan baru-baru ini, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mendengar ketidakpuasan Putin atas Xi Jinping.
Meskipun China dan Rusia menyatakan persahabatan "tanpa batas" mereka sebelum perang,China diketahui engganmembantu Rusia.
Tujuannya memang untuk menghindari sanksi.
Setidaknya dalam dua kesempatan, Moskow menekan Beijing untuk menawarkan bentuk-bentuk baru dukungan ekonomi dalam apa yang digambarkan oleh seorang pejabat China sebagai negosiasi.
Sayangnya,China khawatir AS dan sekutunya dapat memutuskan China dari teknologi penting serta menargetkan sistem keuangannya.
Sebab, Chinaakan selalu bertindak demi kepentingan terbaik rakyat China. Bukan sebaliknya.