Find Us On Social Media :

Dibongkar Orang Dalam Amerika Sendiri, Sebut Tujuan Asli Amerika Siap Halalkan Segala Cara Demi Lemahkan Rusia, Sampai Rela Korbankan Ribuan Nyawa Meski dengan Tujuan yang Mustahil Ini

By Mentari DP, Kamis, 9 Juni 2022 | 14:30 WIB

Sikap Amerika Serikat (AS) dalam perang Rusia dan Ukraina.

Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) melakukan segala cara untuk membantu Ukraina dalam perang Rusia dan Ukraina.

Baru-baru ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menyetujui mengirim setidaknya empat Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 (HIMARS) ke Ukraina.

Amerika Serikat (AS) telah bergerak cepat untuk mengirim Ukraina sejumlah besar persenjataan dan amunisi," kata Joe Biden seperti dilansir dari The New York Times pada Rabu (8/6/2022).

"Sehingga Ukraina dapat bertarung di medan perang dan berada di posisi terkuat di meja perundingan."

"Itulah mengapa saya memutuskan bahwa kami akan memberi Ukraina sistem roket dan amunisi yang lebih canggih yang akan memungkinkan mereka untuk lebih tepat menyerang sasaran utama di medan perang di Ukraina.”

Dilansir dari rt.com pada Rabu (8/6/2022), setidaknya empat dari sistem HIMARS akan ditransfer ke Kiev.

Ini bagian dari paket bantuan militer 700 juta Dollar AS yang bersumber dari 8 miliar Dollar AS yang disahkan oleh Kongres untuk penarikan langsung dari stok militer AS yang ada.

Seperti yang dikonfigurasi untuk Ukraina, M142 akan dapat menembakkan enam roket artileri 227mm yang dipandu GPS, dengan jangkauan 43,5 mil (70 kilometer).

Biden tidak akan memasok Ukraina dengan rudal jarak pendek ATACMS yang lebih canggih, dengan jangkauan 300 kilometer.

Sebab pasukan Ukraina akan dilatih pada sistem HIMARS bukan ATACMS sebelum senjata dikirim ke Ukraina. Menurut Pentagon, perkiraan waktu pelatihan adalah tiga minggu.

Faktanya adalah, sistem HIMARS, jika ditempatkan di dekat perbatasan Rusia, akan memberi Ukraina kemampuan untuk menyerang kota-kota Rusia terdekat, seperti pusat logistik strategis di Belgorod.

“Tapi Ukraina telah memberi kami jaminan bahwa mereka tidak akan menggunakan sistem ini terhadap target di wilayah Rusia,” kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken