Intisari-Online.com - Sejakperang Rusia dan Ukraina dimulai, banyak yang khawatir perang itu akan berubah menjadi perang nuklir.
Hal ini mengingat status Rusia sebagai negara dengan jumlah senjata nuklir terbanyak di dunia.
Apalagi dari awalperang Rusia dan Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin sudah mengancam akan menggunakan senjata nuklir.
Kini, salah satu orang dalam Rusia kembali memperingatkan perang nuklir.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Senin (6/6/2022), ilmuwan politik Rusia Sergey Mikheyev menggunakan TV milik negara Rusia untuk mengirim peringatan nuklir ke Barat.
Berbicara di Channel 1 Rusia, dia mengancam bahwa senjata yang terus mencapai Ukraina akan membuat perang di Ukraina meningkat menjadi perand dunia 3.
“Perang nuklir akan datang”, kataSergey Mikheyev.
“Barat berbicara tentang berapa banyak lagi senjata yang dikirim dan betapa menakutkannya senjata-senjata ini."
“Mereka tidak mengerti apa yang terjadi selanjutnya."
“Mereka semua mengatakan 'senjata mengerikan tiba di sana, mereka terus datang dan datang'."
“Mereka berjanji untuk tidak menggunakannya dengan cara tertentu."
“Tapi kemungkinan besar mereka akan tetap melakukannya dan itu akan mengarah ke perang dunia 3."
“Kemudian kita diberitahu 'tenang, kawan, semuanya akan baik-baik saja'."
“Orang-orang itu akan mengirim senjata dan begitu juga yang lain."
“Mereka kemungkinan besar akan mencoba menggunakannya."
“Orang biasa bertanya 'Apa yang terjadi selanjutnya?'."
“Selanjutnya datang perang dunia 3. Perang nuklir juga akan datang."
MenurutSergey Mikheyev, dia sudah muak dengan Barat.
Katanya jika memang Barat ingin berperang dengan Rusia, maka nyatakanlah perang."
“Kami akan menyerang pusat pengambilan keputusan dan itu tidak ada di Kiev."
“Kami tahu bahwa musuh kami adalah NATO, dan semua senjata kami dikembangkan tidak hanya untuk Ukraina, tetapi untuk konfrontasi dengan blok NATO."
KemarahanSergey Mikheyev terjadi karena Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Bidenmengumumkan bahwa senjata baru dan paket bantuan akan dikirim ke Ukraina dalam beberapa hari mendatang.
Dalam sebuah pernyataan, Biden mengumumkan bahwa AS akan mengirim sistem roket dan amunisi yang lebih canggih yang akan memungkinkan tentara Ukraina untuk lebih tepat menyerang sasaran utama di medan perang di Ukraina.
Di antara senjata yang akan mencapai Ukraina dalam beberapa hari ke depan., juga ada rudal jarak jauh.
AS sebelumnya tidak mau mengirim senjata ini karena takut dapat digunakan untuk melawan target di wilayah Rusia, mengingat kemampuan mereka untuk meluncurkan rudal pada jarak lebih dari 45 mil jauhnya.
Tapi Ukraina telah berhasil meyakinkan AS dan menegaskan tidak akan menggunakan rudal jarak jauh untuk tujuan tersebut.