Seperti apa bau wadah di kuburan?
Mumi Kha dan Merit masih utuh di dalam peti masing-masing.
Isi makam mereka dibawa ke tempat mereka beristirahat sekarang, yaitu Museum Mesir di Turin, di mana barang-barang kuburan yang megah dipajang di depan ribuan mata pengunjung yang mengaguminya.
Ketika Schiaparelli menemukan kuburan, dia tidak membuka mumi, dia juga tidak membuka toples atau amphorae untuk melihat isinya, melansir Historical Eve.
Bertahun-tahun kemudian, banyak dari bahan-bahan yang ditemukan itu tetap disegel, dan isinya tetap menjadi misteri.
Tetapi kurator museum telah lama melaporkan aroma yang sedikit manis dan buah yang menyerbu etalase tempat semua wadah ini dipamerkan.
Dan hal itu menimbulkan rasa penasaran para peneliti.
Maka pada tahun 2019, untuk mencoba memecahkan misteri tersebut, Ilaria Degano, seorang ahli kimia analitik di Universitas Pisa, mulai menganalisi bau yang dikeluarka oleh wadah yang ditemukan di makam Kha dan Merit.
Dia menggunakan teknik baru yang memungkinkan komponen aroma tersebut terungkap, dan hasilnya diterbitkan dalam Journal of Archaeological Science.
Untuk melakukan penelitian mereka, tim Degano menutupi berbagai wadah dengan kantong plastik selama beberapa hari untuk mengumpulkan molekul yang mudah menguap.
Bejana-bejana itu ditutup amphorae dengan kain linen, mangkuk berisi kacang, biji-bijian, sisa makanan busuk, toples dengan bubuk putih, dan toples alabaster lainnya yang ditutup dengan tutup.
Menggunakan spektrometer massa tabung aliran ion, para peneliti mengidentifikasi komponen aroma setiap sampel.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR