Intisari-Online.com – Sebuah laporan mengungkapkan bagaimana sekelompok pencuri merampok makam Sobekemsaf II.
Para arkeolog kemudian menganggap bahwa para pencuri itu mendapatkan hukuman brutal sebagai akibat perbuatan mereka.
Dokumen pengadilan Mesir Kuno yang berusia lebih dari 3.000 tahun yang ditemukan menunjukkan bahwa setidaknya delapan pencuri masuk ke makam Sobekemsaf II.
Sobekemsaf II adalah firaun dari dinasti ketujuh belas.
Delapan pencuri itu bermaksud untuk mencuri kekayaan tak ternilai yang tersimpan di dalamnya.
Pengungkapan itu terjadi selama pertunjukan Harta Karun Terbesar Mesir dalam sebuah acara televisi.
Sejarawan Bettany Hughes mengungkapkan bahwa penemuan kertas itu memberi cahaya baru pada perampok makam Mesir.
Dokumen tersebut, yang kemudian dikenal sebagai Papirus Amherst, bertanggal 1100 SM dan merupakan bagian dari catatan pengadilan asli yang berhubungan dengan perampokan makam.
Dalam satu bagian dokumen tersebut, merinci penodaan makam Sobekemsaf II, yang terjadi sekitar tahun 1570 SM, di Thebes, ibu kota Mesir Kuno.
Lembaran itu berisi persidangan dan pengakuan dari orang-orang yang bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Amenpnufer, putra Anhernakhte, seorang tukang batu di Kuil Amun Ra, ‘telah memiliki kebiasaan merampok makam di tempat tukang batu, Hapiwer,’ demikian jelas dokumen tersebut, melansir Historical Eve.
Dalam persidangan, seperti tercatat pada dokumen tersebut, pria itu mengaku menggunakan alat tembaga untuk menggali terowongan di piramida.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR