Intisari-Online.com - Perang Rusia dan Ukraina yang sudah berlangsung selama 4 bulan telah memicu spekulasi baru tentang posisi Vladimir Putin.
Teori bermunculan bahwa orang terkuat di Rusia ini bisa digulingkan terkait perang Rusia dan Ukraina.
Ini karena Rusia dilaporkan menderita kerugian besar di medan perang dan itu tidak menyenangkan bagi Kremlin.
Banyaknya perbedaan pendapat antara Vladimir Putin dengan anak buahnya telah membuat spekualsi bahwa dia dapat menghadapi kudeta atau bahkan dibunuh oleh orang-orang yang dekat dengannya.
Misalnya menurut perkiraan mengejutkan dari Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina di mana Presiden Rusia yang sudah menjabat selama 10 tahun itu bisa diracuni oleh para elit negara itu.
Lalu akan mengangkat direktur FSB Oleksandr Bortnikov sebagai penggantinya.
Atau kata mantan kepala stasiun CIA Moskow Daniel Hoffman, bahwa Putin juga diperkirakan akan dibunuh.
Tapi ada juga seorang ahli yang berpendapat bahwa Putin dapat menemui akhir yang lebih mengerikan seperti Muammar Gaddafi dan Saddam Hussein.
Di mana kedua diktator itu dibunuh secara brutal.
Ahli saraf terkemuka Profesor Ian Robertson, direktur pendiri Trinity College Institute of Neuroscience, mengatakan hari-hari terakhir pemimpin Rusia tidak mungkin tanpa rasa sakit.
telah menasihati para pemimpin dunia berturut-turut tentang pola pikir Putin.
"Ada kesuraman dan kegelapan yang mengerikan di luar sana yang menunggunya," ungkap Profesor Robertson seperti dilansir dari express.co.uk pada Rabu (29/6/2022).
Pakar tersebut merujuk pada mantan Presiden Irak Saddam Hussein, yang dijatuhi hukuman mati dengan digantung pada tahun 2006 dan diejek oleh algojonya saat dia dikirim ke tiang gantungan.
Kematian brutalnya terjadi setelah dia dihukum karena kejahatan terhadap kemanusiaan oleh Pengadilan Khusus Irak untuk pembantaian Dujail.
Sementara itu, Muammar Gaddafi, yang mengangkat dirinya sebagai pemimpin de facto Libya dalam kudeta militer, tewas pada 2011.
Akhir brutalnya, setelah berkuasa selama 40 tahun, melihat pemberontak menembaknya mati dan memamerkan tubuhnya di jalan-jalan setelah menemukannya bersembunyi di pipa drainase.
Apa yang akan terjadi Putin memang sering dibahas terkait perang Rusia dan Ukraina.
Namun ingat, tahun lalu, Presiden Rusia itu menandatangani undang-undang yang memungkinkan dia untuk tetap berkuasa hingga 2036 dengan memberinya dua masa jabatan enam tahun tambahan setelah masa jabatannya saat ini akan berakhir pada 2024.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR