Meskipun orang mungkin mempertanyakan keakuratan catatan Josephus tentang pengepungan Masada (dan memang seharusnya demikian), cerita ini memiliki dampak yang lebih besar daripada yang diperkirakan.
Keputusan yang diambil oleh para pembela Masada dapat dilihat dari sudut pandang simbolis.
Di satu sisi, keputusan untuk bunuh diri dapat dibaca sebagai perjuangan sampai akhir yang pahit melawan musuh yang keras kepala, dan lebih memilih kematian daripada perbudakan.
Oleh karena itu, para pembela Masada dipandang sebagai pahlawan.
Di sisi lain, keputusan ini dapat dianggap sebagai penghancuran yang dilakukan terhadap orang-orang yang tidak bersalah, terutama perempuan dan anak-anak.
Dengan demikian, para pahlawan sekarang dipandang sebagai ekstremis.
Pandangan yang berbeda ini penting, terutama jika berkaitan dengan suatu bangsa, karena kisah Masada telah memecah belah orang Israel mengenai pandangan mereka tentang negara dan kebijakannya saat ini.
Sementara kisah Masada penting bagi orang-orang Israel dalam pandangan yang diwakilinya, negara-negara lain juga memiliki kisah mereka sendiri.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR