Intisari-Online.com -Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengungkapkan, ia sempat diajak berdiskusi oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa (14/6/2022) sebelum dilantik sebagai Menteri Perdagangan pada Rabu (15/6/2022) hari ini.
Zulhas, sapaan akrab Zulkifli, mengatakan, pada Selasa petang kemarin ia dihubungi untuk merapat ke Istana Kepresidenan menemui Jokowi.
"(Dihubungi) semalam, semalam tuh jam 6 sore, saya jam 7 diminta ke mari."
"Jam 7 saya datang ke sini, sama Bapak Presiden dikasih tugas, diskusi sampai jam 8, jam setengah 9 (sudah sampai) di rumah dinas," kata Zulhas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu siang sebagaimana diwartakan Kompas.com.
Zulhas menuturkan, ia pun mendapatkan undangan untuk dilantik pada Rabu pukul 11.00 WIB siang kemarin.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan, persoalan kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng akan menjadi prioritasnya setelah dilantik sebagai menteri.
Zulhas, sapaan akrab Ketua Umum PAN itu, ingin persoalan tersebut cepat teratasi agar masyarakat tidak terlalu lama menderita.
"Saya Insya Allah dengan sama-sama teman-teman bisa cepat menyelesaikan, terutama minyak goreng. Ketersediaannya ada, harga terjangkau."
"Kalau berlama-lama kan kasian rakyatnya, itu saya kira prioritas," kata Zulhas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/6/2022).
Ia mengatakan, akan bekerja sama dengan semua pihak untuk menyelesaikan persoalan minyak goreng, termasuk Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang sudah ditugaskan khusus oleh Presiden Joko Widodo.
"Ya semua pihak yang terkait tentu, enggak mungkin sendiri. Itu kan kerjaan besar ya. Tapi kalau sudah ketemu formulanya, saya kira mudah ya," kata Zulhas.
Ia pun meyakini memiliki pengalaman yang cukup untuk memimpin Kementerian Perdagangan.
Sebab, ia sebelumnya pernah menjabat Menteri Kehutanan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua MPR periode 2014-2019, dan kini menjabat sebagai Wakil Ketua MPR.
Akan tetapi, Zulhas meminta waktu terlebih dahulu agar dapat mempelajari persoalan minyak goreng sebelum mengambil kebijakan terkait masalah tersebut.
"(Mohon) saya dikasih kesempatan, (saya) mau belajar, belajar cepat karena pengalaman saya 20 tahun," kata Zulhas.
Sementara, sejak sebulan lalu Zulhasberbicara dengan pengusaha CPO agar harga minyak goreng curah bisa dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter atau setara Rp15.500 per kg.
"Sebulan yang lalu saya diskusi dengan teman-teman pelaku usaha minyak sawit itu ada skala prioritas perintah presiden itu Rp14 ribu minyak curah diterima (oleh masyarakat)," ungkap Zulfikri di Kementerian Perdagangan, Rabu (15/6) kemarin.
Zulhas mengatakan ada beberapa cara agar masyarakat bisa membeli minyak goreng curah dengan harga Rp14 ribu per liter.
Namun, politikus dari PAN itu enggan menjelaskan lebih rinci.
(*)