Intisari-online.com - Bantuan ke Ukraina telah menghabiskan persediaan militer Polandia, menciptakan "celah" yang harus diisi oleh para mitra, kata Presiden Polandia Andrzej Duda.
Polandia, tetangga Ukraina, adalah salah satu pendukung militer terkuat Kiev.
Polandia mentransfer hampir semua senjata ke Ukraina, dari tank, artileri self-propelled, artileri roket hingga helikopter militer.
Barat telah berjanji untuk memberikan kompensasi kepada Polandia dengan aset militer yang setara, tetapi sejauh ini hanya berhenti pada kata-kata.
"Kami berharap celah di gudang senjata kami akan diisi berdasarkan mekanisme dukungan sekutu kami," kata Duda pada pertemuan militer.
Presiden Polandia mengatakan Warsawa telah memasok Kiev dengan ratusan tank, artileri, ratusan ribu butir amunisi, drone dan rudal anti-pesawat.
Menurut Duba, Polandia sendiri telah memberi Ukraina senjata senilai 1,7 miliar dollar AS.
Dan akan memakan waktu bertahun-tahun bagi negara itu untuk membangun dan mengisi kesenjangan dalam persediaannya.
"Itulah mengapa kami ingin semua sekutu kami mendukung kami dengan senjata, tidak harus senjata baru," kata Duda.
"Kami mendukung Ukraina dengan senjata bekas, jadi kami hanya perlu menerima senjata yang setara," katanya.
Pada (13/6), Radoslaw Sikorski, anggota Parlemen Eropa, mantan menteri luar negeri Polandia, juga membuat komentar mengejutkan, mengatakan bahwa Barat harus mendukung Ukraina dengan hulu ledak nuklir.
Hingga saat ini, Polandia telah menerima sekitar 3 juta pengungsi Ukraina, sementara Uni Eropa (UE) belum menyediakan dana yang diperlukan.
Tidak semua senjata yang didukung Polandia mencapai medan perang di Ukraina, menurut RT.
Kementerian Pertahanan Rusia bulan ini mengumumkan penghancuran banyak tank T-72 dan kendaraan lapis baja yang dipasok Polandia ke Ukraina.
Tank-tank itu diyakini disimpan di fasilitas perbaikan kereta api di Kiev. Pejabat Ukraina telah membantah klaim Rusia.