Sebagai seorang putri yang baru lahir, maka dia tidak mungkin naik takhta China sebagai penguasa.
Namun, peristiwa yang bergejolak dengan cepat menyapu Putri Yuan ke tengah-tengah perebutan kekuasaan.
Kaisar Xiaoming tidak memiliki kekuatan apa pun, karena penguasa kekaisaran yang sebenarnya adalah ibunya, Janda Permaisuri Hu.
Janda Permaisuri Hu tidak berniat melepaskan kekuasaannya dan memberikan kepada putranya, inilah yang membuat Kaisar Xiaoming frustasi karena dia merasa sudah cukup umur untuk memerintah sendiri.
Dia meminta bantuan dari luar dengan meminta Erzhu Rong, kepala suku nomaden dari suku Jie, untuk datang membantunya.
Ketika menteri Janda Permaisuri Hu mengetahui bahwa Kaisar Xiaoming meminta bantuan dari luar, mereka membunuh Kaisar.
Marah karena menteri Janda Permaisuri Hu telah membunuh Kaiar, Erzhu Rong mengumpulkan pasukannya dan tiba di gerbang ibu kota Wei Utara.
Janda Permaisuri Hu takut dia akan menyerang ibu kota, dan untuk mencegah hal itu, maka dia mencari Kaisar baru.
Tetapi, Kaisar Xiaoming tidak memiliki seorang putra, dia hanya memiliki satu putri, yaitu Putri Yuan.
Tidak ada pilihan lain selain menjadikan Putri Yuan sebagai Kaisar.
Pada tanggal 1 April 528 M, Putri Yuan naik takhta sebagai Kaisar, ketika itu usianya baru lima puluh hari.
Janda Permaisuri Hu tetap menjadi bupati.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR