Intisari-Online.com – Permaisuri Xiaoyichun adalah wanita dengan panji Han sejak lahir.
Nama keluarganya adalah Wei, dengan rumah leluhurnya di Jiangsu, namun nama pribadinya tidak diketahui.
Ayahnya adalah Wei Qingtai, yang menjabat sebagai quanling interior di istana kekaisaran Qing.
Nama keluarganya kemudian diubah menjadi nama klan Manchu Weigiya pada masa pemerintahan putranya, Kaisar Jiaqing, dan keluarganya dipindahkan dari panji Han ke panji Manchu.
Lady Weigiya awalnya adalah seorang dayang Kaisar Qianlong.
Dia menjadi selir Qianlong pada tahun 1745 dan diberi pangkat Noble Lady Wei.
Pada 9 Desember di tahun yang sama dia diberikan gelar Selir Kekaisaran Ling, dan kemudian dipromosikan menjadi Selir Ling pada 20 Mei 1749.
Lalu menjadi Selir Mulia Ling pada 4 Februari 1760.
Pada tanggal 28 Juli 1765 dia dianugerahi gelar Permaisuri Mulia Ling, yang merupakan yang kedua setelah Permaisuri Ulanara.
Permaisuri Ulanara meninggal pada tahun 1766 dan Kaisar Qianlong tidak menunjuk salah satu permaisurinya sebagai permaisuri baru.
Namun, Lady Weigiya, yang memegang pangkat tertinggi di antara semua selir Qianlong, ditempatkan sebagai penanggung jawab harem Kekaisaran dan melakukan tugas seorang permaisuri.
Dia menemani Kaisar Qianlong dalam perjalanannya ke Gunung Tai, Jehol dan daerah selatan Sungai Yangtze.
Lady Weigiya meninggal pada 2 Februari 1775 pada usia 47 tahun.
Lalu pada 12 Maret 1775 dia secara anumerta diberikan gelar Permaisuri Mulia Kekaisaran Lingyi.
Pada 19 November dia dikebumikan di Yuling Mausoleum di Hebei.
Kemudian pada 9 Februari 1796, Kaisar Qianlong turun takhta demi putranya Yongyan (lahir dari Lady Weigiya) dan menjadi Pensiunan Kaisar.
Yongyan naik takhta sebagai Kaisar Jiaqing dan memberikan ibunya gelar anumerta Permaisuri Xiaoyichun.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari