Intisari-Online.com – Kisah Permaisuri Feng Qing benar-benar tragis.
Dia adalah seorang wanita yang tidak bisa mengendalikan nasibnya sendiri.
Dia menjadi Permaisuri pertama Kaisar Xiaowen, namun, dia digantikan oleh saudara tirinya sendiri, Feng Run.
Feng Run sama sekali tidak memiliki kasih sayang persaudaraan untuk Permaisuri Feng Qing.
Sebaliknya, Feng Run memfitnahnya dan menuntut deposisi saudara tirinya.
Kaisar Xiaowen akhirnya menyerang, lalu dia menggulingkan Permaisuri Feng Qing dan memaksanya menjadi biksuni.
Meskipun akhir hidupnya tragis, namun Feng Qing terbukti menjadi permaisuri yang berbudi luhur.
Permaisuri Feng Qing merupakan cicit dari Kaisar Wentong dari Dinasti Yan Utara yang berumur pendek.
Beberapa saat setelah Dinasti Wei Utara mengalahkan dinasti Yan Utara, kakek Putri Feng Qing, Pangeran Feng Lang, dieksekusi.
Sementara ayah Feng Qing, Pangeran Feng Xi, melarikan diri ke suku Qiang yang nomaden.
Ketika Janda Permaisuri Feng memanggil kembali Pangeran Feng Xi dari pengasingan, Raja Qiang memberi Pangerang Feng Xi seorang putri dari sukunya untuk dinikahi.
Wanita itu adalah Putri Boling dari suku Qiang dan ibu Feng Qing, namun Putri Boling meninggal tak lama setelah melahirkan Feng Qing.
Feng Qing memiliki kakak tiri bernama Putri Feng Run, yang merupakan putri Pangeran Feng Xi dengan seorang budak wanita bernama Chang.
Setelah Putri Bolong meninggal, Pangeran Feng Xi menikahi Chang, mantan budaknya itu.
Janda Permaisuri Agung Feng membawa kakak tirinya Putri Feng Run ke istana untuk menjadi Permaisuri Kaisar Xiaowen di masa depan.
Namun, dia jatuh sakit dan ditempatkan di biara Buddha.
Janda Permaisuri Agung Feng kemudian mengirim Putri Feng Qing, yang lalu menikah dengan Kaisar Xiaowen dan menjadi selirnya.
Setelah Janda Permaisuri Feng meninggal, Kaisar Xiaowen mengubah nama belakangnya dari Tuoba menjadi Han-Cina Yuan.
Dia juga memindahkan ibu kota Pingcheng ke Luoyang, lalu mengangkat Feng Qing sebagai Permaisurinya pada tahun 493 M.
Sebagai Permaisuri, Feng Qing mengelola istana bagian dalam dengan baik, dia menyarankan agar Kaisar memperlakukan semua permaisurinya secara setara daripada hanya menyukai beberapa orang saja.
Dia juga mendukung Kaisar dalam kebijakannya dan membantu transisi harem dengan mudah ke ibu kota baru.
Namun, setelah ibu kota baru Kaisar Xiaowen didirikan, Putri Feng Run telah pulih dari penyakitnya, lalu Kaisar Xiaowen memerintahkannya menjadi selirnya.
Begitu Feng Run tiba, dia pun dengan cepat menjadi favorit Kaisar, dan secara terbuka Kaisar menghina Permaisuri Feng Qing dan secara terbuka pula menyukai Permaisuri Feng Run.
Permaisuri Feng Qing tidak menerima kebaikan apa pun dari saudara tirinya yang sombon gitu.
Melansir History of Royal Women, Permaisuri Feng Run sering memfitnahnya, dia bahkan mendesak Kaisar Xiaowen untuk menggulingkan Permaisuri Feng Qing dan menjadikannya sebagai Permaisuri.
Kaisar Xiaowen melakukan apa yang disarankan Selir Feng Run.
Pada tahun 496 M, Kaisar Xiaowen menggulingkan Permaisuri Feng Qing dan memaksanya menjadi seorang biarawati Buddha.
Lalu pada tahun 497 M, Feng Run dinobatkan sebagai Permaisuri.
Ketika Pengeran Feng Xi meninggal, Permaisuri Feng Qing yang digulingkan keluar dari biara untuk menghadiri upacara berkabung.
Setelah pemakaman, dia kembali ke biara, dan menghabiskan sisa hidupnya.
Sama seperti kelahirannya, tanggal kematiannya tidak tercatat, namun penulis sejarah kuno memastikan bahwa dia tidak akan dilupakan.
Dia dipuji sebagai teladan kebijakan.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari