Alasan Mengapa VOC Membangun Bandar di Batavia Tahun 1619, Punya Kelebihan Ini Dibanding Dua Wilayah Sebelumnya

Intisari-Online.com - Mengapa VOC membangun bandar di Batavia tahun 1619?

VOC dibentuk pada tahun 1602 sebagai kongsi dagang milik Belanda, bertujuan untuk menghindari persaingan yang terjadi antarpedagang Belanda di Asia.

Keberadaan markas VOC di wilayah Nusantara sendiri sempat berpindah-pindah.

Untuk bisa mengembangkan aktivitas dagangnya, awalnya VOC membangun markas di Banten pada 1603.

Setelah tujuh tahun, kemudian VOC memindah markasnya ke Ambon, di mana saat itu Ambon telah berhasil direbut oleh Belanda dari tangan Portugis.

Selain itu, Ambon juga merupakan kepulauan yang menghasilkan rempah-rempah utama di Nusantara.

Namun, hanya sembilan tahun kemudian, markas VOC kembali dipindahkan ke Batavia.

Inilah alasan mengapa VOC membangun bandar di Batavia tahun 1619.

Baca Juga: Sultan Agung Hanyakrakusuma Melakukan Serangan ke Batavia Sebanyak Berapa Kali?

Baca Juga: AS Sendiri yang Kirimkan Senjatanya ke Ukraina, Tapi Amerika Malah yang Ketakutan Setengah Mati, Jika Ukraina Gunakan Senjata Miliknya Untuk Lakukan Hal Berbahaya Ini

Alasan mengapa VOC membangun bandar atau markas di Batavia tahun 1619 adalah karena kota ini dianggap punya sejumlah kelebihan dibanding kota sebelumnya.

Batavia dianggap lebih strategis dan lebih berpotensi untuk bisa mengembangkan usaha dagang VOC.

Membangun markas di Batavia juga dinilai dapat mendukung ambisi gubernur jenderal VOC, Jan Pieterszoon Coen atau J.P Coen, untuk membangun jaringan perdagangan inter-Asia.

J.P Coen sendiri merupakan gubernur jenderal keempat dari Hindia Belanda yang merealisasikan ide pemindahan markas VOC ke Batavia.

Sementara itu sosok yang awalnya menggagas pemindahan tersebut adalah gubernur jenderal pertama VOC, Pieter Both (memerintah tahun 1610-1614).

Ambon, kota yang menjadi markas VOC sebelumnya, dinilai kurang mendukung ambisinya tersebut.

Meskipun Maluku memang merupakan penghasil utama rempah-rempah, namun lokasinya dianggap kurang strategis dan jauh dari rute perdagangan Asia, sehingga susah untuk dijangkau oleh kapal-kapal dari wilayah atau negara lain.

Kelebihan lainnya yang dimiliki Batavia adalah karena kota ini berdekatan dengan Selat Malaka dan Selat Sunda.

Baca Juga: Laki-laki Pasti Tak Tahan untuk Meliriknya, Ciptakan Budaya 'Topless' Atas Hasrat Pamerkan Asetnya, Inilah Agnes Sorel, Gundik Raja Charles VII yang Hidup Bergelimang Harta

Baca Juga: ‘Netizen Pasti Menang’, Banyak Diprotes atas Rencana Kenaikan Tarif Naik ke Stupa Candi Borobudur, Terlebih Umat Buddha yang Hendak Bersembahyang, Luhut dan Ganjar Akhirnya Sepakat Menundanya

Hal itu dapat membuat VOC lebih mudah untuk berelasi dengan pelabuhan-pelabuhan besar, seperti Banten, Cirebon, Aceh, dan kawasan Malaya.

Batavia yang sudah eksis menjadi salah satu pusat perdagangan paling sibuk di Jawa Barat sejak lama, tepatnya sekitar tahun 1570-an, juga menjadi alasan dipilihnya tempat ini sebagai markas VOC.

Para pedagang dari China, India, Jepang, dan Melayu juga kerap singgah di Batavia.

Itulah alasan Mengapa VOC Membangun Bandar di Batavia Tahun 1619.

Baca Juga: Laki-laki Pasti Tak Tahan untuk Meliriknya, Ciptakan Budaya 'Topless' Atas Hasrat Pamerkan Asetnya, Inilah Agnes Sorel, Gundik Raja Charles VII yang Hidup Bergelimang Harta

Baca Juga: Termasuk Digunakan untuk Mengeksekusi Selir Fevorit Kaisar Jiajing, Inilah Hukuman Mati Paling Mengerikan dari Kekaisaran China

(*)

Artikel Terkait