Advertorial

Wajib Bunyikan Klakson 2 Kali Jika Melintas di Atas Jenazahnya Dibuang, Inilah Mariam si Manis Jembatan Ancol, Meregang Nyawa Usai Ogah Jadi Gundik

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Pernah dengar kisah tentangSi Manis Jembatan Ancol?

Mungkin ada banyak orang Indonesia, khususnya di Jakarta, yang mengetahuikisah tentangSi Manis Jembatan Ancol.

Bahkan kisahSi Manis Jembatan Ancol pernah dijadikan sebuah film dengan judul yang sama.

Pertanyaannya, benarkah kisah tersebut atau hanya mitos belaka?

Menurut catatanHarian Kompas,Si Manis Jembatan Ancol rupanya sudah menjadi legenda sejak abad ke-19.

Tepatnya ketika Indonesia masih dalammasa penjajahan Belanda dan DKI Jakarta masih bernama Batavia.

Ridwan Saidi (65), seorang tokoh Betawi, melakukan penelitian tentang legenda Ariah dari saksi-saksi hidup pada tahun 1955-1960.

Menurutnya, sejak zaman Belanda dulu di jalan raya Ancol itu memang sering terjadi kecelakaan yang memakan korban.

Konon, kisahSi Manis Jembatan Ancol merupakan kisah tragis dari seorang perempuan bernama Ariah atau Arie.

Tapi kemudian dikenaldengan nama Mariam.

Menurut legenda yang beredar luas di kalangan masyarakat, Mariam konon sering menampakkan dirinya sebagai sosok perempuan muda berambut panjang di dekat Jembatan Ancol, Jakarta Utara.

Lalu penampakan sosok Mariam itu pun sering dikaitkan dengan kecelakaan lalu lintasyangmenyebabkan korban jiwa di jalan raya menuju Tanjung Priok.

Dilansir dari kompas.compada Selasa (24/5/2022),Ariah atau Mariam adalah seorang anak gadis Mak Emper.

Dia tinggal di emper (paviliun) rumah seorang juragan kaya di Kampung Sawah Paseban.

Mengutip daricatatan Ridwan Saidi, kisah tentang Ariah itu terjadi pada 1817.

Pada saat usianya 16 tahun,sang pemilik rumah menaruh hati pada Ariah. Dia punmemiliki keinginan untuk memperistrinya.

Sayangnya, Ariak menolaknya.

Alasannya ada dua. Pertama, diatidak ingin dijadikan selir dan kedua karena kakaknya belum menikah.

Demimenghindari pernikahan tersebut, Ariah pun lari dari rumahnya.

Dalam pelariannya, rupanya Ariah bertemu dengan Oey Tambahsia, seorang juragan kaya raya di Batavia yang memiliki vila di kawasan Bintang Mas (saat ini bernama Ancol).

Rupanya,Oey dikenal sebagai "maniak" yang suka mengoleksi perempuan muda.

Dan ketika dia melihat Ariah, tentu saja dia tidak melewatkan kesempatan itu.

Oey pun menyuruh dua centengnya, Pi'un dan Surya, untuk memburu Ariah.

Ariah tertangkap oleh duacenteng Oey di Bendungan Dempet dekat Danau Sunter. Namun Ariah melawan.

Perlawanannya itu menyebabkan dirinya tewasdi tangan kedua centeng Oey tersebut.

Lalu jenazah Ariah kemudian ditinggalkan di area persawahan, sekitar 400 meter dari Jembatan Ancol.

Sejak itulah masyarakat yang lewat di daerah itu, tempat pembuangan jenazah Ariah, mengaku kerap melihat penampakan sosok gadis cantik berambut panjang.

Tidak heran juga, penampakan sosok tersebut sering dikatikan dengan kecelakaan lalu lintas.

Oleh karena itu, terkadang kendaraan yang lewat di daerah itu wajib membunyikan klakson dua kalijika ingin selamat.

"Dengan membunyikan klakson, maksudnya permisi.:"

"Begitu pun kalau memancing di daerah rawa di situ, juga mesti permisi."

"Kalau tidak, bisa hilang sampai tiga hari,"tutup Ridwan Saidi.

Baca Juga: Sohor Hanya Jadi Gundik yang 'Layani Nafsu Seksual Layaknya Wanita Murahan', Para Nyai Justru Diklaim Berhasil 'Mencetak' Kesuksesan yang Bernuansa Rasisme Ini

Artikel Terkait