Intisari-Online.com - Permaisuri Cixi merupakan salah satu sosok perempuan paling kuat dan paling terkenal dalam sejarah China.
Dia menjadi permaisuri yang memerintah di balik tirai setelah kematian suaminya, Kaisar Xianfeng, pada tahun 1861.
Padahal, ia memulai kehidupannya di istana sebagai selir rendahan.
Bukan hanya itu saja, karirnya di istana juga tak tampak cemerlang. Tidak ada bukti bahwa Cixi disukai sebagai selir oleh sang kaisar.
Bahkan, konon Kaisar Xianfeng menyebutnya sebagai wanita licik.
Lalu bagaimana bisa Permaisuri Cixi mencapai posisi tertinggi dalam kekaisaran China pada masanya?
Cixi lahir pada tahun 1835, hingga remaja dia tidak menunjukkan tanda-tanda kebesaran masa depan yang jelas.
Melansir nationalpost.com, Cixi digambarkan bukanlah kecantikan yang luar biasa, meski begitu, dia punya ketenangan.
Tingginya hanya lebih sedikit dari 1,5 meter, dan terlihat jauh lebih tinggi berkat gaun, sepatu, dan hiasan kepala.
Dia juga diberkati dengan kulit yang sangat halus dan sepasang tangan yang halus, yang bahkan di usia tua, tetap selembut tangan seorang gadis muda.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR