Intisari-Online.com – Sebuah gua yang dikenal dengan nama Cueva de Ardales atau biasa disebut Trinidad Grund, terletak di selatan Spanyol ini digunakan oleh manusia purba sebagai kanvas untuk karya seni.
Tempat ini juga merupakan tempat pemakaman selama lebih dari 50.000 tahun, menurut sebuah penelitian.
Ditemukan pada tahun 1821 ketika gempa bumi membuka pintu masuk ke gua yang tetap tertutup selama 3.500 tahun.
Cueva de Ardales, sebuah gua di Malaga, Spanyol, terkenal karena berisi lebih dari 1.000 lukisan dan ukiran yang dibuat oleh orang-orang pada zaman prasejarah, serta artefak, dan sisa-sisa manusia.
Sejaktahun 1823, gua tersebut dibuka untuk pariwisata nasional, dengan beberapa referensi abad ke-19 untuk penemuan fosil sisa-sisa manusia.
Barulah pada tahun 1918, prasejarah Prancis terkenal Henry Breuil mengakui pentingnya Gua itu. Dia terlibat dalam penelitian seni gua Ardales.
Namun, sampai saaat ini, sifat penggunaan manusia dari gua ini belum dipahami dengan baik.
Dalam jurnal PLOS ONE yang diterbitkan pada 1 Juni 2022, Jose Ramos-Munoz dari Universitas Cadiz, Spanyol, menjelaskan sejarah budaya manusia di Semenanjung Iberia.
Gua seni cadas terkenal di Spanyol ini digunakan oleh manusia purba selama lebih dari 50.000 tahun.
Penghuni pertama situs ini kemungkinan besar adalah Neanderthal dan pendudukan mereka di situs kuno ini, menurut peneliti, lebih dari 65.000 tahun yang lalu.
Hal tersebut dikonfirmasi dengan bantuan penanggalan radiometrik dan analisis sisa-sisa dan artefak yang ditemukan di gua Cueva de Ardales.
Dikonfirmasi juga bahwa manusia modern tiba di wilayah ini kemudian, sekitar 35.00 tahun yang lalu.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR