Intisari-Online.com – Para peneliti melakukan penggalian di pemakaman Haihunhou dekat kota Nanchang, ibu kota Provinsi Jiangxi, China Timur.
Ini merupakan pemakaman Dinasti Han Barat (206 SM – 24 M) paling lengkap yang diketahui.
Pemakaman tersebut mencakup luas sekitar 40.000 meter persegi dengan delapan makam dan situs pemakaman kereta, dengan dinding yang membentang hampir 900 meter.
Para arkeolog yang tergabung memfokuskan pekerjaan mereka pada makam utama.
Makam utama itu dianggap sebagai milik Liu He, cucu Kaisar Wu, dan percaya bahwa berbagai peninggalan yang terpelihara dengan baik di dalam peti mati utama di makam Haihunhou yang berusia 2.000 tahun (Marquis of Haihun) tersebut akan mengungkapkan identitas penghuninya.
Kaisar Wu, atau Liu Che (156 SM – 87 SM) adalah salah satu kaisar besar dari Dinasti Han (206 SM – 220 M).
Sebagai putra kesepuluh Kaisar Jing, dia terpilih sebagai pangeran pada usia tujuh tahun dan bertakhta ketika dia berusia enam belas tahun.
Pada usianya yang ke-70, dia meninggal saat masih bertakhta dan ini mengakhiri 54 tahun kekuasaannya.
Di dalam peti matinya, ditemukan tiga ornamen pedang giok yang terjalin dengan emas.
Wu adalah seorang kaisar yang luar biasa dengan bakat besar dan visi yang berani.
Dia mengadopsi banyak kebijakan reformasi ekonomi dan Konfusianisme menjadi ideologi Han Barat arus utama di bawah pemerintahan Kaisar Wu.
"Pedang mungkin adalah benda terakhir yang dimasukkan ke dalam makam, sebagai ritual, ketika mereka menguburkan orang mati," kata Xu Changqing, direktur institut peninggalan budaya Jiangxi.
Pedang tersebut kemungkinan digunakan oleh pemiliknya ketika dia harus memberi hormat kepada kaisar, menurut Yang Jun, pemimpin tim penggalian.
Sementara itu, para arkeolog sedang mempertimbangkan untuk memindahkan peti mati ke laboratorium untuk penelitian lebih lanjut.
Pekerjaan akan dilakukan dalam kondisi hipoksia dengan para arkeolog menggunakan peralatan oksigen, kata Yang kepada Xinhua.
Proses penggalian situs pemakaman tersebut diperkirakan memakan waktu lebih dari sepuluh hari.
“Kami menunggu instruksi dari Administrasi Negara Warisan Budaya,” kata arkeolog Xin Lixiang.
Sejak tahun 2011 ketika penggalian dimulai, sudah lebih dari 20.000 artefak digali, termasuk potret Konfusius.
Lalu, hampir 3.000 tablet kayu dan potongan bambu, serta sejumlah besar barang perunggu, emas, dan batu giok.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari